Jerumun Rombeng

23 2 0
                                    

Dari bugil kaki bapak yang bermusafir melimpah koran dan kardus cukup untuk memagari kami hingga subuh pecah membedakan kami dengan anjing-anjing penuh borok yang sesuka hati lupakan perut ditukai asam lambung dengan mudik ke dalam mimpi.
      
Rombeng jerumun kami tak menghajatkan pagu. Sudah cukup tol ratusan miliar merabungi batok kepala kami tempat berseliwerannya plat-plat merah menuju kantor dan sarang mewah selepas mengangkangi kemeleratan kami.
     
Sengaja kami pelihara lubang di dinding sebab bagi puak papa udara juga perlu merdeka jangan seperti kami yang diculik ke neraka tempat merdeka dihabisi dan badan-badan dilebami sebab siangnya di mahia peradaban kami ludahi setan korup yang ragib memburas perkara pangan dan papan.
      
Kami menakzimkan malam yang berdaulat dengan bermimpi khidmat meringkuk dalam gubuk sambil memfatamorganakan lantai tanah adalah gembur kasur gubernur di samping, dipendari lampu kristal serupa Istana Negara di depan, dan berpiyama tanpa risau ditandangi gigil ibarat pulas pak menteri di puri belakang.
     
Ini jerumun kami dalam kerombengannya kami merdeka bermimpi. Leluasa menjadi siapa saja termasuk ahli istana di depan sana.
    
     
    
    
    
    
      
13/2/2021

Abad Inersia RayaWhere stories live. Discover now