8- Hadiah terburuk

965 86 29
                                    

"Astaga! Ezra! Bangun, Zaa!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga! Ezra! Bangun, Zaa!!"

Silya sangat panik ketika dirinya terbangun, dan seisi UKS pun sudah sepi. Jam pun sudah menunjukan pukul 14.10,yang artinya lima puluh menit lagi bel pulang di bunyikan. Ia juga baru ingat jika dirinya dan Ezra di panggil ke ruangan Bu Atik. Karena Olimpiade tadi membuat Silya lelah dan akhirnya ketiduran.

Ezra terbangun dan menggeliatkan tubuhnya. Berusaha membuka matanya perlahan. Dan yang pertama kali ia lihat adalah wajah panik Silya. Ezra langsung beranjak dari sofa panjang itu.

"Barusan gue ketiduran?" tanya nya kaget. Terlebih lagi, Ezra ketiduran bersama Silya di UKS. Walaupun beda brankar.

Silya mengangguk, dan mulai memakai sepatunya. Padahal, lututnya masih terasa sakit. Di ikuti dengan Ezra yang memakai sepatu di samping nya.

Ezra menoleh Silya menatap ke arahnya.

"Bu Atik gimana dong, Zaa?" cemas Silya.

Ezra tampak terdiam dan berpikir. "Gara gara lo sih!" celetuk nya.

Silya melongo, dan menatap Ezra dengan sinisnya. "Ko gue? Kan kita sama sama ketiduran!" elak Silya tak mau kalah.

"Nggak usah debat! Mending cepetan kita ke ruang Bu Atik. Dia nggak galak kan?"

Silya melirik nya, dan bangun dari duduk nya yang tadi sedang memakai sepatu. "Nggak ko. "

"Nggak salah lagi!" lanjut Silya.

Ezra menggaruk-garuk rambut kepala nya yang memang tidak gatal. Dan bergegas menuju ruangan Bu Atik. Di ikuti dengan langkah Silya yang kecil, karena lutut nya masih terasa perih dan sakit. Jika peka, harusnya Ezra membantu Silya supaya cepat sampai.

Silya ketinggalan jauh dengan langkah Ezra yang begitu cepat. Sedangkan kaki nya tidak memungkinkan untuk menyusul Ezra.
Ezra menghentikan langkahnya, dan menoleh ke belakang. Dan melihat Silya yang seperti menahan rasa sakit ketika berjalan. Ezra kemudian menghampiri Silya.

"Masih sakit?" tanya Ezra dengan datarnya.

Silya mengangguk. Tiba-tiba saja Ezra kembali membopong dan membantu Silya agar lebih cepat berjalan dan tidak merasa sakit sekali.
"Kalau nggak diginiin, lo lama! Seperti Siput yang lagi mabok!" celoteh Ezra saat sedang membantu Silya.

Silya memukul pelan Kepala Ezra dengan tidak bersalah. "Mana ada siput mabok cantik seperti gue!"

Ezra meliriknya, dan tersenyum jahat. Ia hanya membalas dengan kedikan bahu seraya tidak memperdulikan perempuan aneh di sampingnya itu. Namanya juga perempuan, percuma harus debat hanya karena masalah sepele dengan manusia spesies perempuan.

***

"Kalian dari mana saja?" tanya Bu Atik ketika Ezra dan Silya sudah sampai di ruangan nya.

Z A A  &  L Y A (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang