83- Usai..

888 36 22
                                    

Jangan lupa untuk tekan bintang di pojok kiri itu semuaaa, hehe. Thx,love you all❤❤

Happy Reading

Note : Dengerin lagu yg aku taruh yaaa...

*
*
*
*
*

"Aku mau kita itu---"

"Apa?"

Ezra menunduk, lalu meraih kedua tangan Silya dan menggenggamnya dengan erat. Ia menarik napas panjang lalu menghembuskannya pelan. Air mata Ezra sedikit jatuh, sebagai seorang lelaki ia masih gengsi jika harus menangis, apalagi di depan perempuan.

"Rasanya dari gue mengumpat!" bisik Naira kepada Raya.

Kedua sahabat Silya sudah ada di tempat, namun sengaja bersembunyi dan melihat dari dekat tanpa ketahuan. Mereka sudah di hubungi Aldo sebelum Ezra menghubungi Silya. Aldo juga sudah menceritakan kejadian kemarin. Bahkan Aldo, ada di sana sekarang ini, disamping Raya dan Naira.

"Tahu! Lagian Ezra kalau mau bilang dia mau baikan, ya bilang! Susah banget!" seru Raya pelan menimpali.

"Masih aja dingin!" umpat Asri.

Asri, Naira, Raya, Aldo, Dara dan Zoe, mereka tak jauh dari tempat Silya dan Ezra berdiri. Mereka sengaja bersembunyi di balik pohon rindang dan besar di dekat kursi. Supaya mereka bisa mendengar jelas apa yang akan Ezra ucapkan dan bagaimana reaksi Silya, ketika Silya tahu, bahwa ucapan Ezra kemarin hanya bohongan.

"Ezra lo punya kuping kan?" tajam Silya dengan mata berkaca-kaca. Walaupun sebenarnya ia tak ingin mendengar kata selesai terlontar dari mulut Ezra.

Ezra mengangkat wajahnya sejajar dengan tatapan Silya.

"Aku mau kita itu putus," ujar Ezra, lalu memejamkan matanya.

Deg!

Silya diam, ia bungkam, tak ada satu katapun yang terlontar dari mulutnya. Bahkan tatapannya sayu menatap Ezra, sedangkan Ezra? Ia masih memejamkan matanya sambil menunduk. Isakan terdengar dari mulut Ezra, Silya bisa mendengar itu.

Namun, apakah tidak terbalik? Seharusnya Silya yang menangis bahkan terisak-isak mendengar pernyataan itu. Reaksi Silya malah mematung, dan air matanya menetes begitu saja membasahi pipinya.

"Bagian dari prank ini mah!" seru Aldo. Tak menganggap serius apa yang sudah di katakan Ezra.

"Haha, iya pasti!" timpal Raya, menepuk-nepuk bahu Aldo yang ada di samping nya.

Asri terdiam membeku, matanya terbuka lebar,ia menggeleng-geleng,"Nggak, Bukan! Ini bukan bagian dari rencana gue," ujar Asri.

Aldo, Naira, Raya, Dara, dan Zoe menoleh ke arah Asri secara bersamaan. Manik mata mereka membelalak karena terkejut bukan main.

"Karena Zoe?" datar Silya. Air matanya tetap menetes, seperti tak mau berhenti. Bahkan, Silya mengigit bibir bawahnya untuk berhenti menangis tapi tak bisa.

"KARENA ZOE KAMU AKHIRI SEMUA?" gertak Silya menangis.

Ezra mengangkat wajahnya sejajar, dan mengegeleng namun masih memegangi kedua tangan Silya di genggaman nya. Malah semakin erat, meskipun Silya berusaha melepaskan genggaman tangan Ezra.

Z A A  &  L Y A (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang