54- Diary kelima Lya

384 39 27
                                    

Holaaaaaa.
Assalamualaikum, jadi, part kali ini bisa di bilang spesial bgt hehe, bagi aku, nggak tahu sih bagi kalian gimana..
Pokoknya di part ini, spesial buat Dara dan salah satu perempuan yang akhir-akhir ini muncul di part diary Lya,dan juga diary kelima Lya, penasaran? Yuk langsung baca ajaaa..

Selepas mengunjungi rumah kincir angin, Ezra menemani beberapa anak penyandang disabilitas untuk membersihkan diri setelah bermain sampai sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selepas mengunjungi rumah kincir angin, Ezra menemani beberapa anak penyandang disabilitas untuk membersihkan diri setelah bermain sampai sore.

Ezra menghampiri Silya terlebih dahulu sebelum dirinya masuk ke dalam rumah kincir angin.

"Hai," sapa Ezra.

Silya menoleh, dan sedikit menggeser posisi duduknya, memberi ruang untuk Ezra duduk.

"Eh, Hai, duduk Zaa," balas Silya.

Ezra hanya mengangguk sambil tersenyum, dan duduk bersampingan dengan Silya.

"Mau ikut masuk ke dalam?" tanya Ezra, sambil menunjuk rumah kincir angin berwarna putih, dengan atap yang khas,diberi hiasan kincir angin.

"Lo aja," tolak Silya sopan.

"Nggak mau ikut masuk ke dalam kah?" tanya Ezra lagi memastikan.

Silya menggeleng.

"Kenapa?" heran Ezra.

"Nggak kenapa-kenapa, gue cuma mau sendiri aja di sini, lo masuk aja, nggak apa, gue di sini," jawab Silya.

"Oke, gue masuk ya?" tanya Ezra ragu.

Silya tersenyum dan mengangguk-angguk. Sementara Ezra beranjak berdiri, dan mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah itu.

Silya tersenyum melihat punggung Ezra yang mulai menjauhinya.

Bruk!

Suara barang terjatuh, berhasil memecah keheningan Silya yang tengah menatap Ezra yang mulai menjauh.

Buru-buru Silya menoleh ke belakang karena sedikit terkejut dengan suara seperti barang jatuh itu, ia menyipitkan sebelah matanya, mendapati seseorang yang tengah mengintip dari balik pohon.

"Siapa?" tanya Silya sedikit berteriak.

Seseorang itu terkejut ketika Silya menyadari kehadirannya, buru-buru ia mengambil barang miliknya yang terjatuh dan berlalu pergi dengan tergesa-gesa.

Silya mengernyit bingung,"Siapa ya? Mau apa dia mengintip begitu?" bingungnya.

Seseorang itu tak lain adalah perempuan. Perempuan itu berlari semakin menjauh, sembari membawa barang berupa sebuah kotak kecil dengan pita merah di atas tutup kotak itu. Ntah siapa perempuan itu, dan apa isi kotak yang dibawanya.

Saat perempuan itu melihat taksi, ia kemudian memberhentikan taksi itu dengan melambaikan satu lengannya lurus ke depan.

"Taksi-taksi," ujarnya sedikit panik.

Z A A  &  L Y A (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang