82- Maaf...

739 28 10
                                    

Jangan lupa vote ya semuaaa. Terimakasih atas dukungan kaliann, salam cinta❤❤❤ :
Deaa, nak SMK wkwk...

Oh iyaaaa?

Kalau kalian SMA atau SMK nihh?? Salam dari banten, hehe..

Happy Reading❤❤

Cuaca malam sangat dingin, tapi Ezra malah memilih untuk duduk di luar di dekat taman kecil di depan rumahnya. Hanya memakai kaos oblong hitam dan juga celana selutut kaki. Ezra duduk di kursi panjang sambil menyeruput minuman hangat.
"Hai," sapa Zoe. Lalu duduk di samping Ezra. Ternyata ia masih di rumah Ezra, dan belum pulang juga.

"Eh, Dar, mau minum?" tawar Ezra.

"Nggak Zaa. Makasih," tolak Zoe.

"Dara kemana?" tanya Ezra.

"Adik kembar aku maksudnya?"

"Iya, nama panggilan kamu berdua sama, aku jadi bingung."

"Panggil aku Zoe juga bisa," usul Zoe.

"Oke."

Zoe tersenyum hangat, dan menenegahkan kepalanya ke atas, memandangi langit yang kebetulan dipenuhi bintang yang berkelap kelip.
"Masih suka bintang?" tanya Ezra tiba-tiba.

Zoe menoleh,"Masih, Ezra masih?"

"Masih."

Zoe merengut-rengut saja, dan kembali fokus menatap bintang di langit. Sudah lama Zoe tak menatap bintang-bintang bersama Ezra. Padahal dahulu, setiap ada waktu senggang, Ezra sering ke rumah Zoe hanya untuk menemani dirinya melihat bintang di malam hari.

"Zoe," panggil Ezra.

Zoe menoleh, menyadari panggilan Ezra kelada dirinya sudah berubah. Apalagi hati Ezra, mungkin sudah berubah tiga ratus enam puluh derajat. Hanya saja, sikap dingin dan cuek Ezra masih saja terasa oleh Zoe.

"Iya?"

"Makasih buat jantung ini," Ezra menunjuk dada bidangnya sambil tersenyum.

"Aku bakal jagain terus," lanjut Ezra.

Zoe tersenyum,"Harus!"

"Kamu punya harapan?"

"Harapan apa maksudnya?" heran Zoe tak mengerti.

"Harapan sebelum kamu benar-benar pergi dari bumi," balas Ezra.

Zoe diam, perkataan Ezra tak menyakitinya, hanya saja, kenyataan itu membuat nya sakit sendiri jika mengingat kata-kata Dokter yang mengatakan, bahwa hidup Zoe tak lama lagi. Mungkin bisa di hitung tujuh hari lagi sejak hari ini. Tapi, itu hanya rincian Dokter. Zoe percaya, bahwa Tuhan lebih tahu soal kematian dan segalanya.

"Ada," ujar Zoe.

"Apa?" tanya Ezra penasaran.

"Bisa selalu bersama dengan orang yang aku sayangi di masa lalu dan masa kini," jawab Zoe.

"Contohnya sama siapa?"

Z A A  &  L Y A (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang