34- Terlalu benci

616 50 31
                                    

"Ko gue bego ya, Zaa? Sampai nggak kepikiran kesana," ujar Silya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ko gue bego ya, Zaa? Sampai nggak kepikiran kesana," ujar Silya. Tawanya sangat renyah, juga dengan Ezra yang tak kalah renyah. Keduanya sedang beristirahat bersama di kantin. Karena kebetulan Raya,Naira dan Aldo sedang ada diperpustakaan, biasa, untuk mengerjakan pekerjaan rumah mereka yang belum selesai. Akhir-akhir ini mereka sering sekali belum mengerjakan pekerjaan rumah.

Kejutan yang diberikan Ezra memang sangat sulit untuk Silya tebak. Ia tak mengira, Ezra, sahabat, teman-teman sekelas, bahkan Ibunya sendiri bekerja sama untuk mengejutkan Silya dengan kejutan kemarin.

"Gue nggak ngira lo bakal nanya sama Bi Minah. Pembantu dirumah gue," saut Ezra, menahan tawanya.

"Adanya dia yang lewat," ucap Silya, lalu menyeruput teh es manis yang ada di mejanya.

Ezra tertawa kecil, dan melahap beberapa sendokan siomay yang ia pesan tadi. Lalu mengunyahnya sambil menatap lekat wajah Silya.

"Eh tapi Zaa, kenapa lo bisa tahu ulang tahun gue itu kemarin?" tanya Silya heran.

Ezra menelan makanan yang ia kunyah. "Ibu lo yang kasih tau gue," jawab Ezra.

Silya mengernyit bingung,"Kenapa Ibu ngomong sama lo? Dan kapan?" heran Silya.

"Kemarin malam. Ibu lo berulang kali ketuk pintu kamar lo. Tapi mungkin lo nggak sadar. Dan lo bahkan nggak sadar, ponsel lo sama punya Ibu lo ketukar."

"Ha?" pekik Silya.

"Iya. Makanya Ibu lo nelpon gue lewat ponsel lo. Gue kira itu lo. Tapi pas gue angkat, suaranya ko seperti ibu-ibu. Eh benar ternyata, itu Ibu lo."

"Terus-terus?" tanya Silya antusias. Ia begitu penasaran dengan kejadian kemarin.

Ezra mengatur napasnya, "Tante Vina kasih tau gue,dia katanya khawatir sama keadaan lo didalam kamar, karena nggak buka pintu kamar. Ya, akhirnya gue tenangin Ibu lo,dan gue kasih beberapa saran sama dia."

"Saran apa?" antusias Silya.

"Gue suruh Ibu lo untuk masuk tanpa ketuk pintu, dan bawa jus, teh, atau apalah yang sekiranya kalian bisa ngobrol bareng. "

"Pantas Ibu ajak gue ngobrol diteras, sambil bawa jus mangga. "

"Singkatnya, Ibu lo ngasih tau gue kalau lo, ternyata lagi mikirkan keadaan gue yang abis dipukulin sama si bangsat Vino itu.. "

"Ih, Ibu malu maluin aja," ucap Silya dengan suara pelan.

"Dan Ibu lo juga bilang, lo harusnya besok nggak ada pikiran yang berat-berat, karena besok lo ulang tahun," lanjut Ezra. "Dari situlah gue tau lo ulang tahun kemarin. Dan, setiap siapapun teman gue yang ulang tahun,pasti gue kasih kejutan yang dia sendiri dari awal nggak sadar," ujar Ezra lagi. Lalu lanjut menyantap siomay miliknya.

Silya diam tertegun. Dan menyimak kembali apa yang Ezra jelaskan kepadanya. Ia mengerti dan paham seluk beluk rencananya kemarin.

Silya menoleh menatap Ezra, yang tengah kembali menyantap siomay nya. "Emang gue teman lo?" tanya Silya, kali ini nada bicaranya seperti sangat serius.

Z A A  &  L Y A (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang