✨ Destiny [29]

18.6K 1.5K 60
                                    

.
.
.

Pagi ini Taehyung akan pergi menemani Jungkook untuk check up kandungan. Usia kandungan Jungkook saat ini sudah 7 bulan.

2 bulan berlalu dan selama itu Alex tidak mengganggu keluarganya. Tapi tetap saja Taehyung tidak ingin lengah, ia tetap memberi penjagaan ekstra untuk orang tersayangnya.

Jungkook sudah memasuki ruangan dokter, bersiap untuk melakukan USG. Berbaring pada brangkar disana dan dokter mulai mengoleskan cairan gel pada perut buncitnya yang terasa dingin.

"Lihatlah, itu bayi kalian." ucap sang dokter mengarahkan pandangannya pada layar monitor disana.

"Dia benar-benar ada." ujar Taehyung, hatinya ingin meluapkan kebahagiaan saat melihat calon jagoannya di layar monitor. Bayi mereka berjenis kelamin laki-laki.

"Kalian ingin mendengar suara detak jantungnya?" tanya sang dokter sambil tersenyum.

"Tentu saja aku mau, Dok!" ucap Jungkook bersemangat, dan dokter pun mengarahkan sebuah alat pada perut buncitnya dan terdengarlah suara detakan jantung di ruangan itu.

"Hyung, kau dengar itu?" Jungkook berucap pada suaminya, matanya mulai berkaca-kaca.

"Iya, Sayang. Aku mendengarnya. Dia benar-benar ada." Taehyung rasanya ingin menangis terharu. Ia sangat bahagia karena sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah.

"Bayi kalian sehat didalam sana, jangan lupa untuk rutin meminum susu dan vitamin yang saya anjurkan. Kalau bisa sering-seringlah berolahraga, tetapi yang ringan-ringan saja supaya kandungannya lebih sehat dan kuat dan juga rasa keram diperut berkurang." jelas sang dokter.

"Baiklah, terimakasih, Dok."

•••

Pagi ini Jungkook berniat untuk berjalan-jalan disekitaran rumah, seperti yang dokter sarankan kemarin kalau dia harus sering melakukan olahraga ringan. Maka Jungkook memilih berjalan-jalan disekitaran taman komplek rumahnya sambil menghirup udara dipagi hari yang begitu sejuk, tentu saja ditemani oleh suaminya.

Waktu masih menunjukkan pukul setengah 6 pagi, masih ada waktu untuk menemani Jungkook sebelum Taehyung berangkat ke kantor.

"Sayang, jika lelah duduk dulu disana." ujar Taehyung sambil menunjuk bangku panjang yang tersedia dipinggir jalan.

Jungkook mengangguk kemudian duduk disana sambil meluruskan kakinya, menyenderkan kepalanya pada bahu sang suami yang ikut duduk disebelahnya.

"Hah ... lelahnya. Padahal baru berjalan sedikit saja." keluh Jungkook.

Taehyung terkekeh pelan, mengelap keringat didahi Jungkook menggunakan saputangan yang ia bawa.

"Itu wajar, Sayang. Kau juga kan membawa anakku didalam sini." Taehyung mengelus perut buncit Jungkook.

"Hehe, benar juga. Hyung, mau sarapan di rumah atau disini saja? Itu disana ada penjual bubur abalone." tanya Jungkook sambil menunjuk penjual bubur abalone dipinggir jalan.

"Kau ingin bubur itu?" Taehyung balik bertanya.

"Aku mau! Sudah lama aku tidak makan dipinggir jalan seperti ini." ucapnya, kemudian berdiri perlahan.

"Baiklah, kita sarapan disini saja."

.
.
.
.
.

"Enak tidak, Hyung?" tanya Jungkook sambil memakan suapan bubur hangatnya.

Destiny「✓」Where stories live. Discover now