chap 13

1.3K 83 0
                                    

CHAPTER TIGA BELAS

Sejak insiden makan siang tadi, Karle langsung mengambil langkah seribu. Dia berlama-lama di toilet tidak jauh dari sana. Tidak, dia tidak melakukan apapun selain mengigit kuku jarinya. Berkali-kali, dia menggeleng keras.

Ternyata Elliot benar. Bayangan yang menyeruak siang tadi memenuhi otaknya!

Ini gila!

"Aku akan membuat dia meminta maaf padamu. Wanita itu memang perlu diberi pelejaran." Begitulah ucapan Mr. Priceton di tengah makan siang mereka. Karle tidak peduli hal itu, dia masih terlalu terguncang. Sampai di titik terendah dalam dirinya.

Karleigh Dawne hanyalah anak yatim pitu sejak usia sembilan tahun. Orang tuanya dikabarkan tewas dalam kecelakaan sedangkan rumahnya dilelang untuk membayar hutang. Karleigh tidak pernah tahu dia akan bernasib apa karena dia telah berada di panti asuhan dan itu lebih dari cukup.

Sampai genap usia sembilan belas pria ini datang dalam hidupnya! Bom! Ah, bom sekalipun kalah dengan apa yang ia alami.

Mr. Priceton menunjuknya seagai ahli waris. Tidak hanya itu, dia pun mengakui bahwa Karle adalah tunangannya.

Ah, mungkin dia hanya membuat Janet cemburu.

Karle menggeleng kepalanya, seraya terkekeh geli. "Mana mungkin? Dia bisa menunjuk wanita manapun yang dia inginkan. Tapi mengapa aku? Yah, mungkin karena di rumah ini ada hanya aku yang membuat Janet tidak suka. Aku tahu itu." Ia mencuci tangannya sebelum ketukan menginterupsinya. "Yah, sebentar."

Charlotte berdiri di ambang pintu. "Nona, Tuan memanggilmu. Dia bilang apakah Anda baik-baik saja? Apakah Anda sakit?"

Karle mengusap wajahnya yang berkeringat. "Ah, tidak."

"Tuan menanyakan padaku apakah Anda ingin disiapkan sesuatu agar keadaan Anda membaik? Anda nampak pucat."

"Aku tidak apa-apa."

"Kami sudah tahu, Nona, tidak perlu sungkan. Anda adalah Nyonya Priceton cepat atau lambat," ujar Chatlotte. Sebuah senyuman tersemat di bibirnya yang polos. "Kami di sini untuk melayani Anda juga."

Karle perlu berpegangan pada pintu. "Ah, kau berlebihan." Ia mengibaskan tangannya. "Aku pasti akan kembali ke panti asuhan—"

"Tuan menyayangi Anda, Nona. Anda hanya belum menyadarinya."

*

Karle merasakan keadaan aneh yang mengerikan, seperti pertama kali dia menginjakkan kaki di sini. Perutnya melilit hebat, sedangkan kepalanya berdenyut tidak karuan. Sewaktu dia coba melangkah seperti ada rantai menjerat kakinya. Apakah artinya semua itu? Apakah semua ini? Dia ingin terbangun sekarang juga.

"Anda adalah tunangan Mr. Priceton, itu adalah faktanya." Charlotte terus mengulangi kalimat itu, membuat kepala Karle seperti dihantam dari segala sisi, apalagi mulutnya mulai terasa asam mendadak. Dia mual. Ini tidak bagus. "Tuan ingin menemui Anda di ruang kerjanya."

Itu sangatlah mengerikan.

Karle membayangkan perpustakaan, dan itu membuat matanya agak mengabur. "Oh, ya, bisakah aku tidak perlu ke sana?" Di sela-sela langkahnya, dia menoleh lagi pada Charlotte.

"Apakah ada sesuatu?"

Karle menggeleng. "Aku hanya ... agak pusing. Kurasa, aku perlu tidur siang atau semacamnya." Atau tidak perlu menemuinya untuk beberapa tahun ke depan, pikirnya cepat.

hidden desire (2017) ✔Where stories live. Discover now