Part : -05-

298K 23.5K 1K
                                    

Di depan pintu masuk, mereka melihat Gavin sedang berbincang-bincang dengan Nara. Sesekali tersenyum lalu tertawa.
Kiara merasa hatinya sedikit 'aneh' melihat itu.
Mau bilang cemburu juga takut ngga berhak. Sebenarnya berhak yah, kan tunangannya. Eh tapikan suruhan orang tua.

"Sabar Kii"
Ucap Fira sedih melihat raut muka sahabatnya.

"Apaan sih??"
Elak Kia lalu mengalihkan pandangannya kearah lain.

Sedih
Sebenarnya

"Kita temen lo Kiaa, ngga seharusnya lo juga main drama didepan kita"

"Udah Fira, kasihan Kia nya. Biarin Kia menata dulu hatinya, dan nemuin jawaban tentang perasaannya sama Gavin"

"Sorry Ki"
Ucap Fira merasa bersalah

"Ngga papa"
Balas Kia pura-pura terlihat biasa saja.

Tak lama seseorang duduk disamping Kia dan langsung meminum minuman milik Kiara.

"Yee main nyosor aja kaya kucing"
Sindir Fira melirik Gavin.

"Yuk pulang"
Ajak Gavin menatap Kia

Kia hanya mengangguk lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Gavin dan temannya.
Fira dan Rara sadar dengan perubahan sikap temannya.

"Ngapa tuh cewek? Lo pada ngomongin apa?"
Tanya Gavin penuh selidik menatap Fira dan Rara.

"Menurut lo??"
Tanya Fira balik

"Kia tadi sedih so--"

"Stttttt. Gausah dikasih tau. Biarin dia usaha cari tau salahnya"
Fira membungkam mulut Rara sebelum berkata jujur soal perubahan sikap Kiara.

"Lah?? Dasar cewek"
Gavin berdiri lalu berjalan menyusul Kia ke Parkiran depan.

Gavin bingung melihat Kia hanya berdiri disamping mobil.
'Kenapa tidak masuk?'

Pikir Gavin.

"Ngapain malah disini? Panas tau"
Tanya Gavin setelah berdiri didepan Kia.

"Pintunya kan dikunci!"
Balas Kia sewot

"Lah kuncinya kan di lo, Malih!!"

"Di tas!"

"Trus??"
Gavin justru bingung dengan jawaban-jawaban Kiara.

"Tas gue ketinggalan di dalem"

"Ya diambiill, Jamilaahh"
Gavin gregetan sendiri menatap Kia

"Lo kan tadi disana, gue pikir PEKA mau diambilin--"

"Gue ga tau tas lo ketinggalan--"

"Tas gue aja lo ngga paham--"

"Oke, gue ambil. Udah ngga usah ngomel-ngomel"

"Dari tadi kek"

Gavin menghembuskan nafasnya kesal, sebelum kembali ke dalam caffe untuk mengambil tas Tuan putri.

🍓🍓🍓

20.15

"Marviiiiinnn"
Teriak Kia dari ruang tengah

"Apaan???"
Marvin datang dari arah dapur membawa segelas susu coklat.

"Pengin ngomong"
Kia memajukan bibirnya sambil menatap Marvin sendu.

"Ngomong apa??"
Marvin duduk disamping adiknya sebelum meletakan segelas susu di meja.

Bukannya menjawab, Kia justru langsung menghambur ke pelukan Marvin dan

ANNOYING BOY | TERBIT✓Where stories live. Discover now