Part : 69

217K 14.8K 1.9K
                                    

- Happy Reading -
                

..
..

Bibir mungil merah muda yang sebelum-sebelumnya selalu tersenyum, tetapi sudah hampir empat jam ini terus-menerus menggerutu dalam menyebutkan nama suaminya.

Perutnya sudah semakin membesar begitupun dengan usia kandungannya yang sudah menginjak bulan ke - 9, menurut perkiraan Dokter, bulan ini ia akan melahirkan, tinggal menunggu harinya saja.
Yang menjadi masalahnya sekarang adalah sang suami yang sejak tiga hari kemarin selalu pulang telat dan melanggar janjinya.

Sekarang sudah pukul 17.10, tetapi Gavin belum juga menampakkan batang hidungnya, bahkan ponselnya pun tidak aktif.

Kiara khawatir suaminya kenapa-napa, ia tidak berpikiran negative kalau-kalau suaminya itu selingkuh, urusan itu sudah aman terkendali,  karena Gavin bekerja dalam pengawasan mertuanya.

Padahal tadi pagi sudah ia wanti-wanti, kalau memang harus pulang telat setidaknya memberi kabar.

"Ngeselin banget sih!! Orang mah tinggal chat aja susah banget kalii yahh"

"Iyii iki nggi bikil piling siri ligii, miip yi kimirin iki nggi ngisih kibir kili mii piling tilit"

"Bulshit tau nggak?! Bulshiittt!!!"

Kiara meremas-remas bantal guling dipangkuannya.

"Ihhhh.. kalo nggak mau pulang sekalian yaudah nggak usah!!"

"Ya terus gue gimana?? Udah lupa gitu kalo masih punya istrii??!"

"Tau gini, tadi pagi gue iket aja kakinya. Gue cancang sekalian, biar nggak kemana-mana"

"Huufft"

"Oke baby, kamu harus sekongkol sama Mamah. Nanti kalo Papah kamu pulang, please jangan pengin meluk dia, oke? Kita cuekin Papah kamu biar tau rasa" Kiara seolah mengajak berbicara pada bayi di kandungannya.

Kiara menghembuskan nafasnya kasar. Akhir-akhir ini ia ingin selalu bersama Gavin. Kalo liat Pak suami tuh bawaannya selalu pengin meluk terus. Kalo udah gini, gimana caranya ia menjalankan misinya bersama dede babay coba.

Saat sedang memikirkan misi mencueki Pak suami, pintu kamarnya dibuka dan menampakan wajah lelah laki-laki yang sedari tadi ia ghibahi.

Gavin tersenyum manis yang dibalas dengusan oleh Kiara. Gavin meletakan jas dan tas kerjanya di sofa lalu berjalan mendekati istrinya.

Gavin menatap Kiara intens membuat Kiara langsung memalingkan wajahnya dan memeluk bantal gulingnya erat.

Gavin terkekeh geli lalu mengusap rambut Kiara, "Mamahnya lagi ngambek ya Dek?"

Hening

"Ngambek kenapa sih sayang?"

Kiara menatap Gavin dengan mata menyipit menahan emosinya. "Masih nanya??" Tanyanya sewot.

"Gara-gara aku pulang telat?"

"Menurut kamu???" Tanya Kiara balik.

"Maaf Ra, tadi ada masalah sedikit di kantor"

"Dari kemarin juga sama alesannya. Masalah dikit, masalah dikit, masalah dikit terus tapi nggak selesai-selesai" omel Kiara.

"Terus mau kamu apa??" Tanya Gavin pelan.

"Nggak tau" ketusnya.

Gavin menatap Kiara sebentar lalu beranjak menuju kamar mandi.

"Iiissshhhh!!!! Nggak dibujuk gitu!!"

ANNOYING BOY | TERBIT✓Место, где живут истории. Откройте их для себя