Part : 41

218K 16.7K 1.9K
                                    

ENJOY !

Setelah selesai bersih- bersih, Gavin dan Kiara kembali turun ke ruang keluarga.
Ternyata bibit pelakor and family udah nggak ada.

UDAH PULANG, MUNGKIN.

"Temen Ayah mana?" Tanya Gavin setelah mendudukan pantatnya disofa.

"Tante Sera sama Om Rendi?" Tanya Fahmi lagi.

"Bibit.Pelakor " Balasnya penuh penekanan.

Kiara mencubit pinggang Gavin kesal.

"Suka berlebihan deh" Cibir Kiara.

"Biarin"

"Sudah pulang, tadi Adrian minta nomernya Kiara" Ucap Fahmi

"Nomer apaan? Nomer sepatu?" Tanya Gavin sewot.

"Nomer hp lah sayaang" Jawab Lisa.

"Dikasih?" Mata Gavin memicing menatap Ayah, Bunda, Papah dan Mamahnya.

"Dikasih" Balas Dira

Gavin melotot menatap Mamahnya.

"Nomer kamu" Sambung Lisa

"Dikasih nomer Gavin?" Tanya Kiara.

"Iyah. Biarin dia minta kontak kamu sama Gavin--"

"Nggak bakal Gavin kasih, begitu dia chat Gavin, langsung Gavin blokir kontaknya" Potong Gavin sewot.

"Gaviiin" Tegur Kiara.

"Apa?"

"Over deh"

"Udah Udah, sekarang saatnya sidang" Sela Angga.

"Gavin?" Panggil Lisa.

"Iya. Kiara ditonjok sama rival nya Gavin, manusia Bar-bar"

"Detailnya"

Gavin menceritakan semuanya tanpa kurang tanpa lebih. Biarlah dapat siraman rohani.
Itung-itung nambah wawasan.

"Kenapa kamu malah ngelindungin Gavin sih Sayang? Kan biarin aja Gavin yang kena tonjok" Tanya Lisa membuat Gavin memicing menatap Bundanya.

"Kia takut Bara nonjok dada Gavin Bun, kan Gavin masih sakit. Gavin ikut acara ini juga karena Kia yang maksa terus" Balas Kiara sambil mengerucutkan bibirnya.

"Masih belum bersyukur juga kamu??" Fahmi melempar bantal sofa ke wajah putranya.

"Udah bersyukur banget Yah, Alhamdulillah dikasih paket komplit kaya gini" Gavin merangkul pundak Kiara.

"Sini peluk dulu, kan Kia mau pulang" Kiara memeluk perut Gavin erat.

"Pulang kemana?" Tanya Gavin sambil melepas pelukannya.

"Kan ayah udah pulang, Mamah sama Papah juga mau jemput aku. Jadiii aku pulang ke rumah dong Gaviin" Kiara menarik hidung mancung Gavin.

"Siapa bilang Mamah mau jemput kamu?" Tanya Dira.

"Hah? Terus mau ngapain?" Tanya Kiara bingung.

"Seminggu lagi kan kamu ujian, lusa Mamah sama Papah mau ke Jerman. Dan setelah ujian--"

"Jangan bilang Kiara suruh nyusul" Potong Gavin cepat.

"Mamah tau kamu ngga bisa jauh-jauh dari Kiara" Dira mengusap-usap kepala Gavin, gemas.

"Terus?"

"Setelah ujian, Marvin yang bakal nyusul Mamah sama Papah. Kalo Marvin paling cuma dua mingguan di Jerman, setelah itu pulang"

ANNOYING BOY | TERBIT✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora