Part : -10-

283K 22K 1.2K
                                    

Gavin kembali ke ranjang Kiara setelah mengambil air hangat dengan baskom kecil dan handuk kecil yang sudah disiapkan.

"Diapain??"
Tanya Gavin menatap Kia

"Di seka"

"Dibuka bajunya??" Tanya Gavin pelan

Kiara menunduk melihat baju rumah sakit yang dia pakai.
"Gue pake daleman kok"

"Gue cowok Ki"

"Gue tau. Kalo lo cewek mana mau gue tunangan sama lo" balas Kia sewot.

Gavin menarik nafasnya kemudian menghembuskan perlahan.

"Tahan Gaavv, ntar juga jadi bini lo. Bebas. Sekarang tahan dulu" batinnya

Gavin perlahan membuka kancing teratas baju yang Kia pakai sampai terbawah. Beruntung Kia masih memakai tanktop.

"Dilepas ngga??" Tanya Gavin

"Tanktop nya?? Lo mau modus??!"
Pekik Kia

"Bajunya neng, gue juga tau diri elahh"

Kiara hanya nyengir tak berdosa

"Lepas aja, biar ngga basah"

"Jangan sange ntar jadi ngga basah"

"Mesum"

Gavin melepas baju yang Kia pakai dan tersisa tanktop nya. Bawahannya masih utuh yah, awas pikirannya pada kotor.

Dengan pelan Gavin mengusap bagian-bagian yang Kia minta. Seperti leher, bahu, dan tangannya.
Mati-matian Gavin menahan nafsu melihat tunangannya yang hanya beratasan tanktop.

Selesai.

Gavin kembali mengusap tubuh Kia dengan handuk yang kering. Kemudian memakaikan kembali baju rumah sakit yang tadi Kia pakai.

Dengan telaten Gavin memasang kembali kancing baju Kia dari yang teratas.

"Astagaa!!"
Pekik beberapa orang di ambang pintu.

"Lo apain adek gue nyett?? Main lepas lepas aja"
Tanya Marvin melanjutkan langkahnya bersama Ryan, Fira dan Rara.

Gavin menoleh kaget. Begitupun Kia yang kaget + malu. Bangett.
Melihat keberadaan Ryan, Gavin sontak mendekap tubuh Kia yang belum sempurna dipakaikan baju.

"Ngadep belakang Njiir!!" Bentak Gavin

Meskipun bingung, keempat orang itu tetap menuruti.

Gavin cepat-cepat memasangkan baju Kia dengan benar.

"Udah"
Ujarnya lalu mereka berbalik.

"Pertanyaan gue belum dijawab Nyett"
Sungut Marvin

"Kia gerah, trus minta di seka tadi. Udah gitu aja, ngga usah ngeres lo"
Balas Gavin tenang, sedangkan Kia masih diam. Terlalu malu. Takutnya mereka beranggapan yang tidak-tidak.

"Alah, paling sambil lirik-lirik dan grepe-grepe dikit yahh Gav"
Otak omes Ryan mulai berjalan.

"Gue bukan lo yang sembarangan grepe-grepe cewek"

"Alah. Gausah muna lo, di ruangan cuma berdua ditambah Kia cuma make ta--"

"Bacot lo!!" Bentak Gavin sukses membuat Ryan kaget dan langsung diam.

"Kiiaaaaa"
Panggil Fira dan Rara bebarengan.

Kiara menoleh dan langsung diserbu pelukan oleh dua temannya.

"Maafin gue yah Ki"

"Gue ngga papa kok"

Mereka melepas pelukannya.

"Kenapa nangis Ra??" Tanya Kia saat melihat Rara menangis setelah melepas pelukannya.

"Gara-gara Rara ngga nemenin Kia nyari sepatu, Kia jadi kaya gini" Ucapnya

"Ini bukan salah lo kok, salah Mak mampir tuh yang terlalu terobsesi sama Gavin"

"Gue ngga terima yah liat lo diginiin sama Ditta. Gavin!! Bertindak dong. Apaan dia sampe buat temen gue masuk rumah sakit"
Omel Fira menggebu-gebu.

"Bicitt lih. Lo tinggal diem, gausah banyak omong"
Balas Gavin malas.

"Yeee nih orang. Kalo Nara yang lecet seujung kuku aja, langsung sewa pengacara, giliran tunangan sendiri malah bodoamat"
Sindirnya

"Maksud lo apa??!! Gausah manas-manasin suasana. Gausah nyinyir lo"

"Gavin. Udah ngga usah marah-marah"
Kiara menatap Gavin memperingati untuk tidak emosi kepada temannya.

"Fira, lo jangan ngomong kaya gitu disini. Suasananya ngga tepat"

"Sorry"

"Kia boleh pulang kapan?" Tanya Rara sambil mengusap air matanya.

"Belum tau. Tanya Gavin coba" Balasnya

"Nanti sore, nunggu dokter kesini buat cek keadaan lo lagi" Jawab Gavin yang sudah duduk di sofa bersama Ryan.

"Sekarang aja sih, gue ngga papa kok"

"Ngga papa gimana? Gue tinggal ke kamar mandi aja langsung mewek" Sindir Gavin

"Ya itu kan anu ah Gavin mah ember"

"Maafin gue ya Ki"
Ucap Marvin yang sudah duduk di kursi sebelah ranjang Kiara.

"Bukan salah lo kok Vin. Gue kan udah bilang bukan salah kalian semua, ini murni kecerobohan gue dan yaa itu tuh fans nya si 'Gantar' yang obsesi" Balas Kia sambil melirik Gavin.

"Udah ada rencana belum Boss??"
Tanya Ryan sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ya jelass" Balas Gavin sambil tersenyum bangga.

"Apaan nih?? Aneh-aneh pasti!" Tuduh Kia

"Liat aja nanti" Balas Ryan.

"Besok mau sekolah ngga Ki??"Tanya Gavin

"Sekolah"

"Sipp. Langsung Yan" Gavin menepuk pundak Ryan

"Siyyapp boss, di kantin??"

"Yep"

"Ngga usah dipikir, biarin mereka manfaatin otak liciknya" Celetuk Marvin melihat kebingungan dimata Kia.

"Yee otak licik dipelihara" Sindir Fira

"Daripada situ mulut nyinyir dipelihara"

"Hhhaaaah"

See you next part...

20-03-2020

ANNOYING BOY | TERBIT✓Where stories live. Discover now