25

28.1K 3.4K 265
                                    

"Ruang rawatnya Iris, sekarang benar-benar ramai." kata Pascal saat duduk di luar bersama Zhao, seperti biasa mereka menikmati kopi dengan papercup dari coffee machine.

"Kak Jassy, tambah Jenna, tambah ibumu, ada saja yang diobrolkan." kata Zhao

"Kak Hoshi dan ibumu hanya penonton." ucap Pascal memperhatikan sebelum keluar ruangan tadi. "Tapi serius, aku benar-benar berterima kasih karena Tante Elina selalu mengurus menu makanan Iris, aku bisa melihat pipinya lagi."

"Justru Iris yang mulai panik, dia takut gendut."

"Dasar perempuan."

Zhao tertawa mendengar gerutuan itu, "Dulu saat masih sekolah dia juga chubby, aku ingat fotonya, yang kau tempelkan di notes."

"Dulu dia chubby, lucu, cengeng juga, sukanya mengekor kemana-mana..."

"You're her favorite person."

Pascal menghela napas, menunduk pada isi kopinya yang tinggal setengah. "Dia bisa bertahan berapa menit? untuk duduk?"

"Kami berencana mengejutkanmu." kata Zhao dan tertawa kecil. "And anyway, Iris lebih banyak bertahan dengan terapi ini karena memikirkanmu, bukan karena aku bisa segera melamar."

"Kadang aku berpikir ulang, bagaimana jika pernikahan kalian ditun—"

"Jangan coba-coba..." sela Zhao lalu menatap Pascal, "Aku benar-benar tidak akan mundur dari hal itu, aku tak akan membiarkan Iris mundur juga."

"Aku belum mendapatkan kerjasama dari orangtuaku."

"Mereka orangtuamu, bersama-sama atau bercerai, tidak ada bedanya."

Pascal menggelengkan kepala, "Orangtuamu tahu bukan? Masalah-masalah orangtuaku?"

"Mereka tahu, tapi melihat keterlibatan Ibumu belakangan ini jelas membuat pandangan mereka juga ikut berubah." kata Zhao, ia benar-benar ikut senang dengan usaha Asoka berbaikan dengan Iris dan mulai berkomunikasi dengan ibunya. "Kedua ibu kita sudah cukup akrab."

"Sejauh mana kau mempersiapkan prenuptial agreement?" tanya Pascal

"Aku membicarakannya dengan pengacara, juga dengan Papa dan Kak Hoshi, mereka satu suara bahwa tidak bijak jika aku melakukan pemisahan harta dan menetapkan jumlah tunjangan untuk berumah tangga."

Pascal menggeleng, "Aku sudah bilang padamu resikonya."

"Aku tahu, aku bahkan berencana mengalihkan sebagian sahamku untuk Jenna tapi Kak Hoshi tak mau menyetujuinya, dia butuh dukunganku secara penuh." kata Zhao dan menandaskan kopi di gelasnya. "Tapi satu hal yang pasti, Kak Hoshi serius menarik batas antara kehidupan bisnis dan kehidupan pribadi, dia akan mereview semua produk seperti yang seharusnya sebelum meneken kerja sama dengan Pasque Techno."

"Aku tahu itu, dia konsisten dan setiap item yang dipilihnya selalu disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit, juga kebutuhan pasien."

Zhao tahu bahwa Byakta Pasque berusaha mendesak tentang kursi roda canggih untuk Iris. "Kakakku tetap mengawasi keputusan medis yang dibuat dr. Elanor terkait kondisi Iris, dia juga memeriksa semua laporanku."

"Sejak awal Kak Hoshi bilang, menangani Iris akan sulit, dan dia benar." kata Pascal lalu terkekeh. "Dia juga mengatakan bahwa kesembuhan Iris berjalan lambat, dan dia benar lagi."

"Terakhir dia berkata, tidak melihat kemungkinan Iris bisa berjalan." kata Zhao, mengingat pembicaraan seriusnya dulu. "Dan itu hanya dalam batas lima tahun..."

"Maksudnya?" tanya Pascal.

"Dalam delapan atau sepuluh tahun, ia tak mengatakan apapun, itu artinya keadaan bisa berubah dan meski dia tak suka memberikan harapan palsu, tapi aku tahu ada harapan meski akan memakan waktu lama."

FLAWSOME #PasqueSeries IWo Geschichten leben. Entdecke jetzt