🍒#15. Roses are dead

4.8K 552 22
                                    

Di keesokan harinya, kondisi Rosé masih belum berubah. Hanya ada suara dari alat yang melekat ditubuhnya sebagai penanda bahwa dia masih dalam keadaan hidup.

Semalam Jaehyun ingin berjaga di rumah sakit menunggu Rosé, tetapi Jiwon tidak mengijinkannya karna Jaehyun terlihat letih dan lelah.

Jaehyun masih belum bisa menerima fakta bahwa Rosé mengalami kecelakaan. Hal tersebut seperti mimpi buruk bagi nya. Bahkan semalam dia tidak bisa tidur nyenyak karna terlalu mengkhawatirkan kondisi Rosé.

Dengan tatapan sayu nya, Jaehyun pun berjalan memasuki ruangan sahabat yang dia cinta. Di sana sudah ada Jiwon dan Wendy yang berjaga. Kedua perempuan itu terlihat terkejut ketika mendapati Jaehyun datang pagi pagi buta dengan sebuket bunga dan sebuah Parcel di tangannya.

"Jaehyun?" Lirih Jiwon.

Jaehyun tersenyum ramah sambil meletakkan barang-barang yang dia bawa ke sebuah meja.

"Iya, Tan. Gimana kondisi dia sekarang?" Tanya Jaehyun seraya menatap wajah Rosé yang terlihat begitu pucat.

"Dia baru aja selesai di periksa. Dokter bilang kalau tubuh Rosé gak ngasih respon apapun terhadap obat dan suntikan yang udah mereka kasih." Jelas Jiwon dengan mata berkaca-kaca.

Mendengar hal tersebut membuat senyum manis di wajah Jaehyun kian memudar.

"Jaehyun boleh ngomong berdua sama Rosé gak, Tan?" Lirih Jaehyun.

"Boleh, nak." angguk Jiwon seraya keluar bersama Wendy dari ruang perawatan Rosé.

Tiap langkah yang di ambil Jaehyun diikuti oleh air mata yang terus mengalir dari pelupuk matanya. Kini perempuan cantik itu terlihat seperti putri tidur. Dengan perlahan Jaehyun meraih tangan mungil Rosé dan menggenggamnya dengan erat. Sesekali Jaehyun mengelusnya dan menempelkan tangan lembut tersebut di pipi nya yang basah.

"Ayo, bangun."

Hanya dengan dua kata itu saja, berhasil membuat tangisan Jaehyun pecah.

"Gue kangen sama lo, Ros. Gue kangen ribut sama lo, gue kangen lo manggil gue Bambang, gue kangen lo jambak rambut gue sampai rambut gue kayak rambut gelandangan. Gue kangen sama lo, gue bener-bener kangen sama lo!" Ucap Jaehyun menangis terisak.

"Jangan tidur lama-lama ya? Gue suka kesepian kalau lo gak ada. Baru satu hari berlalu tapi gue udah kangen banget denger suara lo."

"Kalau nanti lo udah sadar, gue janji bakalan ngalah sama lo pas kita ribut. Gue akan jagain lo sampai kejadian kayak gini gak akan terulang lagi. Harusnya semalem lo ngasih tau gue, kalau lo mau keluar. Gue akan nemenin lo kapanpun lo minta. Gue akan selalu ngasih waktu gue buat lo, Ros..."

"Gue ikutan sakit ngeliat lo terbaring lemah kayak gini. Gue gak suka ngeliat muka lo tanpa ekspresi. Gue pengen ngeliat senyum indah lo di bibir itu, Ros. Kapan lo bisa ngasih gue senyum yang pengen gue liat? Kapan?" Tanya Jaehyun sambil membenamkan wajahnya dengan kedua tangan.

"Iam so afraid if you leave me in here.
I want to look your eyes, I want to listen your voice and I want to tell you how much I love you, Rosie."

"Ayo bangun Ros, kalau bukan untuk gue, paling gak untuk orang tua lo." Sambung Jaehyun.

°°°

Rosé benar-benar tidak tau sedang berada dimana saat ini. Yang dia tau, dia sedang terjebak suatu tempat asing yang memiliki pemandangan yang begitu indah. Rosé hendak bertanya pada orang-orang yang ada di sana, tempat seperti apa ini? Tapi tidak ada yang memperdulikannya.

Rosé terus berjalan hingga dia menemukan sebuah pohon besar. Dia terduduk sambil menatap sekitar dengan tatapan bingung. Lalu tiba-tiba seekor burung putih jatuh di atas kaki nya.

TRUE LOVE || JAEROSÉ ✓ Where stories live. Discover now