🍒#16. Love is true

4.8K 550 16
                                    

Di saat Jaehyun, Wendy dan Jiwon menangis tersedu-sedu, suara dari alat elektrokardiograf kembali terdengar. Kali ini bunyi nya lebih teratur, tidak seperti tadi.

Lalu tangan Rosé yang berada di genggaman Jaehyun, terasa sedikit bergerak. Jaehyun yang dalam keadaaan kalut, mencoba mengecek ulang denyut nadi ditangan kiri Rosé.

Sebuah senyuman mengembang di wajah Jaehyun, "Dia masih hidup."

Wendy langsung menoleh ke arah putra Suho itu, "Jangan berhalusinasi, Jaehyun." Tegurnya.

"Gue gak berhalusinasi, Kak. Denyut nadinya masih kerasa. Kalo Kakak gak percaya, Kakak cek aja sendiri."

"Lebih baik panggil Dokter aja, Wendy." Suruh Jiwon. Wendy pun mengangguk lalu pergi mencari Dokter Hana ke ruangannya.

"Rosé, kamu denger mama, sayang?" Lirih Jiwon sembari mengelus sayang kepala Rosé. Tetapi anak perempuan nya itu sama sekali tidak bereaksi.

"Dia beneran masih hidup kan, Jae?"

Jaehyun mengangguk, "Dia gak akan tega ninggalin kita, Tante." Ucapnya. Mata Jaehyun masih sembab karna menangisi Rosé hampir satu jam.

Dokter Lee Hana kembali masuk untuk mengecek kondisi Rosé. Tapi sebelum itu dia memeriksa monitor terlebih dahulu. Takutnya monitor tersebut rusak dan hanya memberi harapan palsu saja pada mereka. Karna pemeriksaan terakhir yang di lakukan pada Rosé, menyatakan kalau Rosé memang sudah meninggal dunia.

"Astaga, saya tidak percaya ini. Ini benar-benar mukjizat. Pasien masih hidup," ujar Hana setelah selesai memeriksa mata dan denyut jantung Rosé.

Jiwon dan Jaehyun langsung bernafas lega, "Lalu bagaimana keadaannya sekarang, Dokter?" Tanya Jiwon.

"Keadaan nya bisa dibilang baik walaupun dia belum sadarkan diri. Saya rasa dia bisa kembali karna ada sesuatu yang menahan nya untuk tetap disini. Untuk itu kalian harus sering-sering mengajaknya berbicara.
Karna menurut analisis kami, seseorang yang dalam keadaan koma, bisa mendengar orang orang tertentu walaupun dia masih dibawah alam tidak sadar."

°°°

Hari ini tepat dua bulan sejak Rosé koma.

Kedua pipi nya yang kemarin sangat chubby dan menggemaskan, kini sudah terlihat begitu tirus. Berat badannya pun juga turun drastis. Jaehyun tidak bisa membayangkan betapa tersiksa nya Rosé saat minum dan makan melalui selang hidung.

"Ros, udah dua bulan berlalu. Kamu gak capek tidur mulu?" Lirih Jaehyun seraya mengecup pelan tangan Rosé.

"Apa kamu gak kangen sama aku?"

"Walaupun kamu gak kangen tapi aku kangen banget sama kamu, tau." Sambung Jaehyun dengan mata berkaca-kaca. Sejak beberapa bulan terakhir dia menjadi sesosok lelaki yang emosional.

Jaehyun mulai mengelus puncak kepala Rosé, "Bangun ya, Mak lampir?"

"Sampai kapan kamu kayak gini, hm? Kamu gak pengen baku hantam sama aku?"

Tak pernah terlintas satu kali pun di pikiran Jaehyun bahwa Rosé akan mengalami tragedi yang berakibat se-fatal ini.

Melihat kondisi Rosé sekarang membuat dada Jaehyun terasa sesak hingga untuk bernafas rasanya sulit. Cinta ini begitu menyiksa. Seumur hidupnya, Jaehyun belum pernah merasa sekosong saat ini. Selalu ada yang kurang di setiap hari yang dia lalui. Dan Jaehyun tau betul apa itu.

TRUE LOVE || JAEROSÉ ✓ Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt