Tak ada yang sempurna di Dunia ini, sekalipun ia adalah Samuel Ananta Erlangga. Si mulut pedas yang sialnya berwajah tampan.
Semua orang punya kekurangan. Bukankah yang terlihat sempurna karena terlalu banyak mengenakan topeng?
Terlalu mendalami per...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pict : snapgram Jihan. Ngefoto pas Samuel nguap:D
***
"Jihan Puteri Kejora?" Ucap Guru berkacamata butterfly dengan anggunnya. Meneliti Jihan dari ujung kaki hingga ujung rambut. Seakan-akan Jihan tengah mengikuti pemilihan Miss World.
"Iya, Saya." Jawab Jihan sopan.
"Penerima Beasiswa penuh dari Bandung. Vokalis Band Da One dan pernah menjuarai kontes melukis tingkat provinsi?" Tanya Guru itu sekali lagi.
Jihan mengangguk, "iya."
Lalu Guru itu tersenyum sambil memberikan sebuah kunci yang tersambung dengan gantungan nama bertulis namanya. "Jihan Puteri Kejora."
"Itu kunci Loker kamu. Nomor 168. Semua buku dan perlengkapan sudah disediakan sekolah secara gratis karena kamu masuk lewat jalur beasiswa. Makan siang juga gratis untuk penerima beasiswa." Jelas Guru itu secara rinci,
"Kamu bukan Siswa Asrama kan?"
Jihan menggeleng, "Bukan. Saya tidak ambil jalur Asrama."
Jihan dapat melihat Guru tersebut--Bu Maysara--mengangguk dan memanggil seseorang, "Bu Laila!"
Dan seorang guru pun datang menghampiri mereka berdua.
"Kamu masuk XI IPA 2. Silahkan ikuti Bu Laila, dia Wali Kelasmu." Ujar Bu Maysara yang diangguki oleh Jihan sekilas. Lalu mengikuti langkah Bu Laila yang lebih dulu keluar dari ruang guru.
"Kamu memang sengaja ngincar beasiswa disini?" Tanya Bu Laila.
Jihan mengangguk, "Iya, Bu."
"Kenapa?"
"Siapa sih Bu yang gapunya cita cita diterima di SMA Swasta ini. Hehe." Canda Jihan yang hanya dibalas senyuman oleh Bu Laila.
Padahal bohong. Jihan mendaftar hanya untuk main-main dan puji syukur diterima.
Setelah itu tak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Sangkin lamanya--bukan karena jauh, namun cara jalan Bu Laila sangat anggun-- Jihan bisa membuat snapgram disela sela langkahnya. Biasalah, Selebgram macam Jihan hampir takbisa lepas dari ponsel dan berujung pada Snapgram.
"Tunggu disini ya, nanti Ibu suruh masuk."
Jihan tak membalas, ia hanya mengangguk paham sampai beberapa saat kemudian Bu Laila menyerukan namanya.
