LIMERENCE_FOURTEEN

175 61 1
                                    

LIMERENCE |fourteen|

--14. Jihan membuktikan(2)--

"Cukup datengin Bokap. Gue gaperlu perasaan lo, Gausah ribet jadi manusia."

NOW PLAYING | way back home - Shaun

***

Jam istirahat kedua telah tiba, para Siswa berhamburan keluar dari kelas mereka pasca guru mengucapkan salam dan berjalan keluar kelas. Itu yang terbaik, mereka bisa istirahat selama satu setengah jam kedepan tanpa repot repot memikirkan tugas.

Seperti Jihan. Kini Cewek berambut gelombang itu berada di lorong kelas dua belas IPA sambil menenteng totebag pink baby miliknya yang berisi dessert box didalamnya. Dengan segala keberaniannya menghadapi tatapan sinis para Kakak kelasnya.

Hati nuraninya tadi ingin memberi Revan dan Samuel dessert ini. Namun apalah dayanya yang terhasut setan nakal dan menghabiskan satu dessert box dalam kurang dari dua menit. Jihan memang sesuatu.

Setelah sadar bahwa dessert box yang ia beli di luar sekolah dengan bantuan kurir dadakan--si Satpam sekolah-- kini hanya tersisa satu buah, maka akhirnya Jihan harus memilih salah satu dari kedua cowok tersebut. Terpilih lah Samuel.

Kenapa? Karena hati nurani Jihan yang berkata demikian. Jangan salahkan Jihan.

"Permisi Kak. Ada Kak Sam?" Tanya Jihan sedikit senyum saat berpapasan dengan seorang Cowok didepan kelas Samuel. Jihan rasa orang itu pasti kenal Samuel.

Cowok itu menyerit, "Sam siapa?"

"Samuel."

"Oh ada didalam, Lagi ngerjain laporan mingguan. Lo anak baru itu?" Tanya Cowok tersebut dengan gaya yang tiba tiba berubah menjadi cool. Fuckboy dadakan mungkin, Jihan juga tak paham.

Jihan mengangguk, "thanks Kak." Lalu pergi memasuki kelas Samuel. Tak berniat memperpanjang obrolan dengan Cowok berwajah diatas rata rata barusan. Padahal Jihan tahu betul Cowok tadi ingin mengobrol dengannya lebih lama, tapi Demi Tuhan Jihan tak sanggup menatap para Cewek kelas Dua belas yang menatapnya dengan tatapan setajam silet.

Setelah memasuki kelas Samuel, dugaan Jihan salah besar. Ia kira kelas Samuel akan penuh dengan Cewek karena menikmati ketampanan Samuel yang takbisa diragukan. Nyatanya, Kelas Cowok itu kosong melompong dan hanya menyisakan Samuel seorang. Ditambah Jihan saat ini.

"Kak?"

Yang dipanggil pun lantas mengalihkan eksitensinya dari macbook yang sedari tadi ia tatapi dengan serius.

Samuel menyerit tak suka namun hanya diam, seakan menunggu Jihan berbicara maksud kedatangannya yang samasekali tak diundang.

Jihan meletakkan Dessert Box itu di meja Samuel. Membuat Cowok itu semakin menatapnya tak suka.

"Thanks soal tadi. Gue gatau bakal gimana kalau berurusan sama Bu Maysara lagi." Ucap Jihan.

Samuek mendengus, "Saya gasuka disuap." Lalu tangannya mendorong pelan kotak tersebut kearah Jihan. Tanda bahwa ia menolaknya.

"Gue ga nyuap!" Ujar Jihan tak terima.

"Yes youre."

Jihan tersenyum kecut, "Its okay. Gimana kalau kita anggap aja itu suap biar lo nerima gue jadi pacar lo Kak?"

Samuel emosi seketika. Kenapasih Cewek diciptakan dengan tabiat  mereka yang mengesalkan dan mampu membuat tensi seseorang meningkat? Ia tak menyukai hal tersebut.

LimerenceWhere stories live. Discover now