Jano's Wedding (Bonus)

41.2K 5.1K 503
                                    

Summary: This part isn't related to the previous part of this story. On this chapter I'll explain widely how Jaerend can come to Jano's wedding and how they can get to know each other. This chapter is more likely related to the "Senior, chapter 35 & 37".

—————

Jaerend

Malem minggu enaknya ngapain??

Udah jelas lah, Jaerend Viscaeno mau ngapain?

Udah ketebak kan ya?

Yaps! Betul sekali, time to ngapel Jaerend's girlfriend!

Mau mengumpat?

Gue sih bodo amat, yang penting gue bahagia meskipun bikin kalian berkata,

'Cringe'

'Cringe'

'Cringe'

Halah, cringe juga kalian pada kangen gue kan?

Ngaku aja.

Jam lima sore gue udah rapi, wangi dan ganteng, sebenernya gak mandi aja gue udah ganteng. Gue kemudian ngeluarin motor matic yang biasa gue pakai, kalau jalan sama Putri enaknya naik motor biar bisa di peluk-peluk.

Eh? Tapi gue gak modus kok! Putri sendiri yang bilang lebih suka naik motor dari pada mobil. Curiga, Putri diem-diem suka meluk gue tapi malu bilang.

Padahal kalau bilang, mau seharian berpelukan juga gakpapa. Asal gak didepan Satya aja sih, ntar diceramahin panjang lebar, males pokoknya.

Baru juga keluar dari pager rumah, gue lihat ada mobil yang berhenti di rumah depan gue. Rumah depan gue tiga bulan lalu dijual, kemudian dibeli sama mas-mas. Kata orang sih ganteng, tapi maaf gantengan gue banget lah.

Habis beli, rumah itu di renov habis-habisan. Kata Wildan si anak Arsi yang paling ngeselin, dulu rumah itu punya design interior Victorian. Kalau menurut gue yang gak paham tentang design-design rumah, kata gue itu rumah gayanya eropa-eropa klasik, perbapotnya ukuran big size semua, kalau pernah masuk rumah itu kalian bakalan ngerasain vibes jadi bangsawan eropa. Dulu rumah itu punya pengusaha sukes dari Singapur, tapi karena dia mau balik ke kampung halaman rumah itu akhirnya dijual sama pengacara.

Kemudian waktu renov rumah, si Wildanu Kampret Saputra itu ngajakin gue wawancara kontraktornya. Katanya dia kepo mau diapain rumahnya. Dia yang pengen tau, kenapa gue yang diajak susah sih?

Meskipun cuma depan rumah, gue tuh males banget ikutan sesuatu yang bukan urusan gue. Beda sama Wildan yang suka nyampurin urusan orang.

Termasuk hubungan orang.

Long short story, gue sama Wildan jadi kenal sama si pemilik rumah. Namanya Jano Marais Harahab, S.H., M.H.

Orangnya easy going dan friendly, hobby ngelawak juga, kita gampang deket sama dia karena personality dia yang gak kaku. Bang Jano meskipun tajir orangnya gak sombong, merakyat banget kayak Jaerend Viscaeno.

Kalau gue jadi dia sih gue udah hobby pamer harta kali ya? Karena riya itu nikmat.

Bang Jano, dimata gue sama sekali gak keliatan kayak pengacara, asli sih dia lebih cocok jadi komedian aja. Lo tau gak waktu gue tawarin makan dirumah gue dia mau apa?

Singkong goreng!

Anjay, dirumah Jaerend Viscaeno mana ada singkong sih? Lawak bener.

Udah gitu dia kalau habis ngeliat progress rumah dia kan suka ngajakin gue, Wildan dan Darren -iya Darren akhirnya kenal, buat makan atau sekedar keluar ngobrol-ngobrol ringan. Dia pasti ngajakinnya ke warung tenda atau ke tempat lain asal bukan restoran mahal.

US - Untold Story (Spin Off "45 Days Of KKN") Where stories live. Discover now