Putri Zhalia dihadapkan dengan seseorang yang menurutnya bukan 'kelasnya'. Sementara Jaerend yang terbiasa dengan spotlight menganggap bahwa Putri hanya harus membiasakan dirinya. Namun bagi Putri menerima Jaerend dan segala sesuatu yang mengeliling...
Butuh seminggu buat gue milih hadiah apa yang akan gue kasih ke Jaerend. Bingung banget, sampai-sampai gue harus tanya ke Satya sama Brian. Wildan sama Darren sepertinya enggak bisa gue tanyain, yakinlah anak-anak Citra Gading itu 11 12 kelasnya kayak Jaerend.
Akhirnya mereka nyaranin buat ngasih hadiah yang dibuat sendiri sama gue. Saran udah dapet, kemudian gue bingung harus buat apaan. Di internet ada banyak pilihan, tapi karena banyaknya pilihan gue jadi bingung. Setelah merenung beberapa hari akhirnya gue mutusin buat bikin coba bikin cookies.
Struggle banget waktu gue praktik. Ada sekitar 3 hari, setiap malem gue sibuk try and error. Mama jadi saksi hidup gimana rasa cookies-cookies gue sebelum jadi yang bener-bener bisa dikatakan enak.
Hari ini rencananya gue mau maketin cookiesnya ke rumah Jaerend. Jaerend enggak bisa ke rumah gue karena dia pasti ikutan sibuk ngurusin birthday party-nya.
Sebelum hari ini, tau enggak kalau Satya, Brian, Wildan sama Darren kompakan ngomelin gue. Akibat dari gue menolak dateng ke birthday party-nya Jaerend.
-Flash back-
"Put sumpah ya, itu yang ulang tahun cowok lo," kata Wildan.
"Lo dateng deh, ntar sama kita. Hitung-hitung bikin Jaerend seneng," bujuk Brian.
"Ulang tahun setahun sekali Put. Gak jamin juga tahun depan ada acara kayak gini lagi," terang Satya.
"Gue jemput, nanti gue anterin. Ntar nempel sama kita, aman pokoknya. Dijamin enggak ngacang," Darren juga mencoba membujuk.
"Gue tetep enggak. Gue takut banget, malu juga..." lirih gue.
"Astaga Put, seriusan ada kita juga." Brian mulai kedengaran frustrasi.
"Iya, kita gak bakal kemana-mana seriusan. Lagian kita juga gak kenal sama temennya Jaerend yang lain," imbuh Darren.
"Put, itu hari special-nya Jaerend. Masa iya lo pacarnya enggak dateng? Gue tau sih, pasti gak nyaman, dan ada perasaan lain yang bikin lo gak mau dateng. Tapi balik lagi, ini cuma setahun sekali," Kata Brian panjang lebar.
"Gue enggak bisa..."
"Yaudah terserah lah Put," kata Wildan dengan nada tidak suka.
Satya mendadak enggak berkomentar, Darren mengalihkan pandangan, dan Brian berdecak tak suka.
Tapi malemnya tiba-tiba Satya ngirim personal chat begini:
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-Flashback end-
Setelah selesai baking, gue kembali merenung. Keinget kata-kata temen-temen KKN iya, keinget gimana Jaerend dateng ke rumah semalem juga iya. Gue mulai goyah.
