Epiphany - 1;1

2.6K 398 20
                                    

Epiphany - [11]•Menyesal•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Epiphany - [11]
•Menyesal•

-

Suasana di depan ruang IGD sangat mendebarkan bagi Jisoo, Jennie dan Lisa. Pasalnya, orang tersayang mereka sedang berjuang antara hidup dan mati di dalam ruangan tersebut.

Jennie, gadis bermata kucing itu tak henti-hentinya mengucapkan doa kepada Yang Maha Kuasa, berharap doanya langsung dikabulkan. Ia berdoa sambil berdiri di depan pintu ruangan tersebut, menatap nanar adiknya yang sedang diperiksa oleh tim medis.

Sedangkan Lisa, gadis yang memiliki wajah sedikit mirip dengan Chaeyoung itu juga sedang menangis sejadi-jadinya. Mengharapkan kesembuhan untuk Chaeyoung. Air mata tak henti-hentinya keluar dari mata indah Lisa. Seperti air terjun yang terus jatuh dari sumbernya menuju sebuah sungai.

Jisoo? Gadis Park itu sudah seperti orang yang tidak terurus. Rambut berantakan, mata bengkak, serta baju yang sudah seperti tersebor air; basah. Sedari tadi ia tidak henti-hentinya menyalahkan diri sendiri. Merasa bodoh sudah melakukan kesalahan ini.

Ketegangan makin terasa di saat pria berjas putih sudah keluar dari ruangan sehabis memeriksa Chaeyoung.

Jennie menatap lemah dokter di hadapannya sekarang. "B-bagaimana keadaan adik saya, D-dok?" tanyanya dengan suara yang parau. Habis karena terus-terusan menangis.

Dokter tersebut menghela napasnya panjang sebelum ia menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Jennie.

"Keadaannya sangat parah. Pasien mengalami hematoma, atau bisa dibilang ia mengalami pendarahan di otaknya. Kini ia sedang menjalani masa komanya sekarang," jelas sang dokter.

Mendengar hal ini, membuat langit seakan runtuh mengenai Jisoo, Jennie dan Lisa.

Kaki Jennie juga seperti sudah tidak kuat lagi menopang berat tubuhnya, ia terduduk lemas di lantai rumah sakit sambil terus menangis terisak.

"Um, mianhae Jennie-ssi? Bukankah saya sudah pernah bilang kalau Anda harus menjaga adikmu? Benturan di kepalanya waktu itu sudah parah dan sekarang menjadi bertambah parah. Bahkan ia bisa mengalami stroke jika pendarahan itu terus berlanjut," dokter tersebut menunjuk Jennie.

"Ya sudah, kalian sudah bisa menjenguknya di ruang rawat, kalau begitu saya pamit dulu. Terima kasih," sang dokter perlahan menghilang dari pandangan mereka bertiga menuju ruangannya.

Lisa segera menghampiri Jennie, menghamburkan pelukannya untuk sang kakak kedua. Mengelus lembut pundak yang bergetar tersebut, menyalurkan kekuatan untuk sang kakak.

"Jennie unnie bodoh ya, Lis? Unnie tidak bisa menjaga Chaeng. I-ini semua salah unnie, hiks..," Jennie berbicara sambil terus mengeluarkan air matanya.

Lisa menggelengkan kepalanya, "Tidak, unnie. Ini bukan salah Jennie unnie! Ini semua salah Jisoo unnie!" ucap Lisa sambil menunjuk Jisoo dan memberikan Jisoo tatapan yang tajam.

Biru [SUDAH TERBIT]✔Where stories live. Discover now