Epiphany - 1;2

2.4K 391 25
                                    

Epiphany - [12]•Wake Up, Please•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Epiphany - [12]
•Wake Up, Please•

-

Hari ini merupakan hari ke sepuluh Chaeyoung masih betah memejamkan matanya. Bermain di dunia khalayan entah menemui siapa.

Jisoo, Jennie dan Lisa sudah bisa lebih tenang, mereka tidak mau terus-terusan larut dalam kesedihan. Karena ada seseorang yang butuh dukungan mereka untuk segera pulih.

Siapa lagi kalau bukan Chaeyoung, saudari yang sudah berubah status menjadi saudari tersayang, bukan lagi saudari yang dibenci dengan mereka.

"Chaengie sedang bertemu siapa sih di dunia mimpi? Kok sepertinya Chaeng senang sekali ada di sana?" tanya Jisoo pada Chaeyoung. Tangan gadis Park tak pernah terlepas menggenggam erat tangan sang adik.

"Apa orang yang ada di mimpi Chaeng lebih memperhatikan Chaeng? Lebih menyayangi Chaeng, ya? Sampai Chaeng belum mau bangun hingga sekarang untuk bertemu unnie?" lagi, Jisoo hanya bisa bermonolog dengan raga yang masih terpejam.

Tidak ada balasan, tidak ada sahutan selama sepuluh hari ini ketika Jisoo berbicara dengan Chaeyoung. Merasa seperti sedang berbicara dengan patung, tidak akan pernah ada balasan.

"Bangun, hanya kata itu yang bisa unnie ucapkan selama Chaeng masih terpejam seperti ini. Tapi nanti, kalau Chaeng memang sudah bangun, akan lebih banyak kata yang akan unnie ucapkan ke Chaeng," Jisoo menidurkan kepalanya di ranjang Chaeyoung dengan tangan lainnya sebagai tumpuan kepala.

Namun, baru saja Jisoo ingin menidurkan dirinya, tiba-tiba pintu ruangan Chaeyoung dibuka oleh Jennie. Terlihat lah wajah lelah Jennie sehabis pulang dari kuliahnya.

"Baru pulang, Jen?" tanya Jisoo saat Jennie mulai menduduki tubuhnya di kursi samping kiri Chaeyoung.

Jennie hanya mengangguk lemah menjawab pertanyaan dari kakaknya. Lalu mengalihkan pandangannya pada raga yang masih terpejam di hadapannya.

"Belum bangun juga Chaeng, hm?" Jennie memegang pergelangan tangan Chaeyoung yang terbebas dari infus.

Jennie mengangkat tangan Chaeyoung, lalu menciumnya, "Selama sepuluh hari ke belakang ini, unnie selalu berharap saat unnie bangun tidur atau pulang kuliah, Chaeng sudah sadar. Tapi, harapan unnie hanyalah harapan semu, kapan Chaeng mau ubah harapan unnie menjadi nyata? Unnie lelah kalau harus terus berharap, Chaeng," Jennie kembali meneteskan air matanya.

Jisoo yang mendengar ucapan Jennie hanya tersenyum getir. Jennie adalah Jisoo dan Jisoo adalah Jennie. Dua insan yang selalu mendapatkan hasil nihil dari apa yang diharapkan; yaitu melihat Chaeyoung membuka matanya.

"Andai malam itu unnie  kunci pintu kamar unnie supaya kalian tidak bisa masuk ke kamar unnie, pasti Chaeng tidak akan seperti ini," Jisoo mendengkuskan napasnya keras. Hanya andai-andai yang Jisoo pikirkan selama ini.

Biru [SUDAH TERBIT]✔Where stories live. Discover now