Chapter 3

1K 198 89
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Taeil tidak sanggup menyetir.

Ia berjalan ke luar rumah sakit sambil sesekali memijat bahunya yang pegal. Operasi bedah syaraf memang tidak pernah singkat, apalagi tadi ada operasi darurat yang dilakukannya. Tidur lebih lama di rumah mungkin lebih baik daripada tertidur di kasur ruangannya. Belum lagi ia lapar. Naik taksi adalah pilihan terbaik daripada membahayakan orang dan melakukan pelanggaran. Tubuhnya benar-benar pegal,  ia butuh makan dan tidur.

"Professor Moon! "

Mata Taeil terbelalak ia mendapati di seberang jalan ada Johnny yang sedang mengendarai mobilnya. "Mau makan daging? " teriak Johnny dari mobilnya.

Taeil tersenyum, "Apa aku harus menelepon yang lain? "

"Aniyo!" kata Johnny.

"Kami di sini!" kata Taeyong, Jaehyun dan Doyoung.

Taeil tersenyum lalu berlari menyebrang jalan melewati jalur ambulance dengan hati-hati. Samar ia mendengar bahwa Jaehyun memprotes Johnny untuk memajukan kursinya dan lainnya sehingga Taeil bisa muat di kursi belakang. Sebenarnya tidak masalah badan Taeil cukup mungil sehingga ia muat tanpa Johnny memajukan kursinya.

Taeil masih memijat bahunya ketika mereka sampai di rumah makan samgyeopsal langganan mereka. Ia terkejut ketika ada yang memberikannya koyo.

"Kau pasti membutuhkannya, " kata Jaehyun.

"Terima kasih," kata Taeil sambil memasang koyo di perpotongan leher dan bahunya.

"Pasti melelahkan jika ada operasi darurat, " komentar Doyoung pada Taeil.

"Kau tahu itu. Untung saja masih besok operasi bedah dasar tengkorak. Aku akan tidur cepat nanti," kata Taeil.

"Moon Taeil kau benar-benar tidak sakit saat memilih bedah saraf? " tanya Johnny.

"Kau sendiri bagaimana? Operasi transplantasi bisa memakan waktu lebih lama dari bedah syaraf. Diam kau Johnny Seo, atau bantu aku memijitnya."

Johnny mendengus tapi menuruti kata-kata Taeil dan memijit pemuda mungil itu.

"Ngomong-ngomong Taeil, bagaimana masalahmu dengan Xiaojun soal pasien pahlawan metro itu?" tanya Taeyong sambil memanggang daging.

"Entahlah, dia diambil oleh kepala staf bedah saraf yang baru.  Aku tidak ingin membahasnya, lagipula jadwal operasiku padat. Ya Tuhan ini enak sekali," kata Taeil sembari menikmati pijatan Johnny.

"Itu lebih baik daripada melanggar otoritas, " kata Jaehyun.

Daging-daging mulai matang, sumpit Jaehyun dan Doyoung secepat kilat mengambil daging-daging itu. Johnny yang baru mengambilkan beberapa daging untuk Taeil menganga. "Ya!  Apa kalian sedang ada di medan perang?  Bahkan orang-orang di medan perang tak secepat ini makannya!" kata Johnny kesal karena melihat daging matang sudah dihabiskan oleh dua manusia itu.

Taeil menghela nafas, "Kau seperti baru mengenal mereka saja. Hewan buas saja lebih baik daripada mereka." Setelahnya Taeil memakan daging yang diambilkan oleh Johnny tadi.

A Calm WaterWhere stories live. Discover now