Chapter 11

856 156 53
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Lima sekawan itu memandangi daging yang dipanggang dengan hikmad, masing-masing memegang sepasang sumpit yang siap digunakan. Pelayan yang membantu mereka merasa canggung karena terlihat wajah yang melihat potongan daging seperti melihat berlian. Seseorang tanpa sadar sudah mengambil daging yang belum matang dan dengan polosnya bertanya. "Apa ini sudah bisa dimakan?"

Empat lainnya mengerjap.

"Ya Jaehyun!" itu Johnny setengah berteriak.

"Kau gila?" itu Taeyong.

"Itu bukan Tuna Jung," itu Doyoung yang masih bisa menahan diri.

"Itu daging sapi Jung, bersabarlah sedikit," itu Taeil.

Jaehyun memajukan bibirnya lalu meletakkan daging itu kembali ke panggangan. "Arrasseo, mian."

Taeil yang duduk di depan Jaehyun tersenyum. "Tenang saja Jung, ini semua milikmu aku tidak akan merebutnya. Kasihan sekali yang jadi dokter sekaligus pasien selama seminggu ini."

"Kelakuanmu benar-benar membuat kami pusing Jung," gerutu Johnny.

"Aku sudah menuruti semuanya seminggu ini. Tinggalkan aku sendiri!" kata Jaehyun.

"Keras kepala sekali," gerutu Taeyong.

"Apa kita terkejut? Tentu saja tidak," kata Doyoung.

"Ngomong-ngomong, kita benar-benar sibuk minggu ini." Johnny mengambil satu daging yang sudah makan.

"Iya, aku juga merasakannya. Pulang jam 10 malam seperti sebuah anugerah," kata Doyoung.

"Aku juga sama, banyak sekali operasi yang membutuhkan waktu lama dan itu sangat melelahkan," kata Taeil.

"Aku punya banyak sekali panggilan darurat dan pasien rawat jalanku bertambah. Ya Tuhan," keluh Taeyong.

"Aku berterima kasih karena aku cepat pulih tapi minggu ini sungguh melelahkan. Jadwal operasiku padat sekali minggu ini," keluh Jaehyun.

Mereka berlima memandami daging yang mulai matang dan terlihat sangat menggiurkan jika dimakan bersama dengan makanan lain.

"Daging ini terlihat enak sekali. Ya Tuhan aku jadi lupa rasanya makan enak," kata Johnny.

"Kita makan dengan tidak benar seminggu ini," kata Taeyong.

Daging-daging itu matang dan dengan cepat Jaehyun mengarahkan sumpitnya mengambil dua potong dan menambahkannya dengan makanan lain, membungkusnya dengan daun selada, dan masuk ke dalam mulutnya sekali suapan. Johnny, Taeyong dan Taeil menganga melihatnya,  Doyoung juga terkejut.

"Jung!"

Jaehyun nyengir saja setelah menelan dengan baik makanan yang dikunyahnya. "Kalau kalian tidak mau, aku akan menghabiskannya."

Doyoung yang menyadari itu juga langsung melakukan hal yang sama dengan Jaehyun. Sehingga tiga lainnya juga bergerak atau semua makanan di depan mereka akan raib dalam satu kedipan oleh dua manusia ini. Mereka semua sudah mengalami minggu yang sibuk dan tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk makan enak sekarang.

A Calm WaterWhere stories live. Discover now