Chapter 7

815 178 71
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Taeyong melepas masker dan mengambil jas dokternya lalu keluar ruangan. Ia terjebak di rumah sakit saat akhir pekan seperti ini padahal ia ingin menata studio barunya. Ia melangkah menuju lift dan menekan tombol sebuah lantai. Menyusuri lorong yang tidak begitu ramai karena akhir pekan. Ia membuka satu ruangan, sesuai dugaannya ia menemukan teman-temannya di ruangan itu.

"Kim Doyoung ini toko ke berapa yang kau kunjungi?" tanya Taeyong pada Doyoung yang merebahkan dirinya di kasur.

"Diam kau Lee, aku ada operasi revisi barusan." Doyoung menjawabnya dengan setengah hati mencoba mencapai alam mimpi secepatnya.

"Kau Jung Jaehyun, memangnya ini tepi Sungai Han?"

Jaehyun mendengus, "Ada operasi darurat tadi."

"Seo kau bahkan ada di sini?  Memangnya ini tempat kursus menjadi barista?"

Johnny yang memainkan ponselnya berdecak, " Memangnya ini studio di rumahmu?  Kau bahkan juga berakhir di sini!"

Taeyong memasuki ruangan dan duduk di kursi ruangan itu. "Aku ada operasi mendadak tadi pagi."

"Aku dengar Taeil juga ada di sini,  dia ada operasi sekarang." Jaehyun berkata sambil membuka laci makanan manis di meja kerja Doyoung.

"Kita memang payah soal yang begini, " timpal Johnny.

"Kita harus mengutamakan pasien itu aturannya," sahut Doyoung yang menyerah menuju alam mimpi karena teman-temannya sungguh berisik. "Aku ke bawah sebentar memantau keadaan pasienku."

"Kasihan sekali Moon Taeil aku dengar dia sudah ada di gunung untuk camping tapi harus segera kembali karena ada keadaan darurat. Pasti menyebalkan," kata Jaehyun sambil mengunyah coklat.

"Dia yang paling rajin di antara kita.  Tidak seperti dua berandalan di depanku," kata Taeyong.

"Kau memang sialan Lee Taeyong," gerutu Johnny.

Jaehyun tidak menanggapi, ia memperhatikan dua pemuda itu sebentar. "Kalian merasa ada yang aneh dengan Taeil?"

Keduanya menggeleng menatap Jaehyun bingung.

"Kalau Doyoung?"

Keduanya kembali menggeleng.

Jadi hanya Jaehyun yang merasakannya. Taeil terganggu karena sesuatu entah apa namun Jaehyun tidak sanggup bertanya. Sama dengan Doyoung yang kemungkinan kesal dengan sesuatu, ia belum sempat menanyakannya karena menunggu suasana hati pemuda itu agar membaik. Sekarang malah terjebak di rumah sakit dan itu sedikit mengesalkan.

"Apa mungkin kau yang ada masalah Jung?" tanya Johnny.

Jaehyun menghela nafas, "Mungkin."

Taeyong mengernyit sedangkan Johnny menatap Jaehyun intens mencoba menggali dari sikap pemuda itu. Sedangkan Jaehyun bertindak tidak peduli dengan reaksi kedua temannya itu.

.

.

.

Taeil masuk ke ruangannya, matanya melebar ketika melihat seseorang meletakkan bunga di mejanya. Orang itu hanya tersenyum lalu duduk di sofa milik Taeil. Si pemilik ruangan masuk dan duduk di sofa lain. Menatap lamat-lamat pemuda itu yang hanya tersenyum sambil meminum kopi.

A Calm WaterWhere stories live. Discover now