Chapter 10

881 156 12
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Johnny dan Doyoung menghela nafas melihat kelakuan keras kepala Jaehyun.

Pemuda itu menderita dehidrasi dan anemia sehingga pemuda itu hampir pingsan. Dengan sekuat tenaga mencengkram tangan Taeil untuk mempertahankan kesadaran saat itu. Yang jadi masalah sekarang karena Jaehyun tidak mau tidur di kasur Johnny atau Doyoung dan memilih tidur di sofabed yang dekat dengan jendela apartemen Johnny. Inginnya Johnny dan Doyoung agar pemuda itu tidur dengan nyaman di kasur namun terlalu keras kepala dan lebih memilih sofabed.

"Tinggalkan aku, aku baik-baik saja!"

Johnny mengacak rambutnya frustasi sedangkan Doyoung berkacak pinggang, tidak tahan dengan kelakuan Jaehyun. Pemuda itu benar-benar seperti anak kecil saat sedang sakit.

Ponsel Jaehyun berbunyi, segera saja pemuda itu berusaha meraihnya namun diambil lebih dulu oleh Doyoung.

"Kim!"

"Istirahat Jung!"

"Itu dari Mark kan? Berikan padaku! Bagaimana kalau ada pasien yang keadaannya memburuk?"

"Jung kau juga pasien sekarang!" gerutu Johnny.

Jaehyun menghela nafas, "Aku mohon. Satu panggilan ini, aku tidak akan ke rumah sakit. Aku janji!"

"Janji?" tanya Doyoung dan Johnny bersamaan.

Jaehyun mengangguk, kemudian ia memperoleh ponselnya dari Doyoung.  Ia mengangkat panggilan itu dan mengatakan pada Mark yang harus dilakukan dan meminta pemuda itu untuk memantau pasien tersebut. Meminta untuk menghubunginya juga jika ada penurunan kondisi.

"Kalian sudah makan?"

Johnny dan Doyoung menoleh sedangkan Jaehyun kembali berbaring. Seorang pemuda masuk dan itu adalah Taeil yang memang mengetahui password apartemen Johnny. Lima sekawan itu memang tahu password apartemen satu sama lain kecuali Jaehyun yang tidak punya atau mungkin punya hanya saja yang lain tidak tahu.

"Kami dari satu jam lalu membujuk bayi besar untuk pindah ke kasur," kata Doyoung setengah emosi.

Taeil mengerjap, "Kalian makan dulu saja biar aku yang menjaga bayi besar itu. Taeyong ada di luar menyiapkan makanan yang kami beli tadi."

"Semoga kau bisa membujuknya," kata Johnny.

Taeil tersenyum, "Tidak perlu dibujuk, biarkan saja dia."

Johnny dan Doyoung hanya bisa menghela nafas, namun mengikuti saran Taeil, lebih baik daripada bertengkar. Keduanya keluar dari kamar Johnny dan meninggalkan Taeil dan Jaehyun di ruangan itu. Jaehyun mengintip sebentar lalu memejamkan matanya kembali dan merapatkan selimutnya.

"Jung, akan lebih mudah jika tidur di kasur."

"Aku tidak bisa Moon, lebih nyaman di sini."

Taeil duduk di kursi yang sengaja diletakkan di samping sofabed Jaehyun. Pasti Johnny dan Doyoung bergantian menjaganya tadi malam. "Baiklah, asal kau makan dengan baik dan segera sehat. Aku juga memundurkan jadwal rawat jalanmu hari Senin."

A Calm WaterWhere stories live. Discover now