Chapter 4

1K 191 60
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

"Kau punya rekomendasi menu sarapan yang enak? "

Doyoung hampir terjengkang terkejut saat berganti baju. Ia berbalik siap mengumpati orang tersebut yang merupakan pemuda paling tinggi di lingkaran pertemanannya. Doyoung menarik nafas dalam karena ia tidak ingin marah pagi-pagi.

"Johnny Seo!"

"Katakan saja, astaga jangan marah Professor Kim."

"Kenapa kau malah bertingkah seperti Donghyuck?"

"Tentu saja untuk membuatmu kesal," kata Johnny sebelum tertawa.

"Semua menu sarapan di kantin dokter spesialis adalah rekomendasiku daripada kau harus jauh-jauh keluar."

Johnny mengangguk, "Ke mana beruang kutub?"

"Dia ada simposium dengan para dokter anak di sebuah hotel. Dia baru ke sini nanti siang," kata Doyoung memakai jas dokternya.

"Baiklah, aku pergi kelinci."

"Ya!"

Johnny sudah pergi dengan menutup pintu sebelum Doyoung meneriaki pemuda itu. Ia hanya bisa menghela nafas melihat Johnny yang sepertinya mengantuk dan kelelahan. Pemuda itu ada keadaan darurat tadi malam karena kecelakaan lalu lintas. Semoga saja pemuda itu menjaga dirinya dengan baik.

Sekarang ia lebih baik menyiapkan dirinya untuk rawat jalan.

Doyoung membuka pintu. "Oh astaga."

Taeil nyengir di depan Doyoung karena berhasil mengejutkan pemuda itu. "Kau mau ke ruang rawat jalan?"

"Kau mau pergi bersama?"

Taeil mengangguk dan mereka berjalan bersama ke ruangan rawat jalan. "Ada berapa pasienmu?" tanya Taeil.

"Dua puluh orang, namun kebanyakan hanya memeriksakan diri setelah operasi. Tapi ada satu pasien yang sepertinya harus menajalani operasi dua atau tiga hari berikutnya. Astaga semoga saja bakteri-bakteri itu tidak segera jatuh."

Taeil mengangguk, "Ada banyak orang yang tidak memperhatikan kesehatan sendiri. Namun banyak juga yang memang terserang penyakit. Ngomong-ngomong kau melihat Johnny? Aku dengar dia ada keadaan darurat tadi malam."

"Dia menggangguku pagi-pagi hanya untuk menanyakan menu sarapan. Kau melihat Taeyong?"

"Dia ada persalinan pagi ini, menyebalkan sekali dia memintaku memarkirkan mobilnya tadi karena panggilan darurat. Astaga."

Doyoung mengangguk, "Makan siang bersama nanti? Aku akan meminta Jaehyun membawakan sesuatu dari luar."

Taeil mengangguk, "Call."

.

.

.

"Apa ini pembalasan dendam karena kalian aku perbudak?"

Jaehyun meletakkan makanan pesanan Doyoung dan Taeil di meja, sedangkan kedua pemuda itu sudah menatap lapar. Segera tangan Doyoung meraihnya membagi dua kotak untuknya, dua kotak untuk Jaehyun dan satu kota untuk Taeil.

A Calm WaterWhere stories live. Discover now