🍭Felina menjauh

156 23 3
                                    

Hari sudah pagi dan Felina sudah bersiap-siap dengan matang sempurna,senyuman dari wajahnya tidak pernah pudar.
"Woy....senyum mulu, lama-lama elu kayak orang gila tau ngak!" Sindir Valen yang sedaritadi memperhatikan kakak gendutnya itu.

Dengan sigap Felina menatap Valen histeris,"bukan urusan elu...yang senyum gue kok elu nyocot mulu"ucapnya dan segera memasukkan roti kedalam mulutnya.

"Udah...jangan tengkar mulu, lama-lama mama jadi stres nanti"ucap Rina,sang mama.

Valen dan Felina hanya terkekeh lalu segera berangkat kesekolah. "Mah kalau gitu Felina berangkat dulu yah" pamitnya lalu menyalim sang mama yang paling dia sayangi itu.

"Iya...rajin belajar,jangan main-main" pinta Rina dan langsung diangguki oleh Felina. Setelahnya gadis itu berangkat dengan menaiki angkutan umum yang sudah menjadi langganan nya itu.

Tidak menunggu lama, Felina sudah tiba dan disaat itu juga Reino menatap dirinya licik lalu pria itu kembali menatap arah jalan nya kesekolah.

Felina yang ditatap itu sedikit kebingungan dengan cowok yang diidolakan para siswi disekolah. Tanpa pikir panjang, Felina melanjutkan perjalanannya. Belum sampai dikelas, Felina disambut oleh Reino yang sudah memegang sesuatu sambil menatap Reino penuh arti.

"Datang juga...gue udah nungguin elu mau kasih kabar yang gembira" bisik Reino lalu pergi mengisyaratkan Felina untuk ikut mengekor dirinya.

Felina dengan santai melangkah mengikuti jalur Reino hingga berhenti tepat dibelakang sekolah. Belum ada orang disini karena memang hari ini cuaca masih terlalu pagi.

"Mau apa elu? Mau tau tentang Vansa?" Ucap Felina nyosor sambil menyilang kan tangannya didada.

Reino yang mendengar hanya tersenyum licik dan memberi dua foto kepada Felina. Dengan refleks terkejut Felina menatap kedua foto itu yang jelas-jelas dimana dia dan Vansa sedang berada di apartemen berdua.

Difoto Felina digenggam oleh Vansa yang tengah membuka pintu apartemen Vansa dan raut wajah mereka terlihat bahagia pada saat itu. Dan apa yang dilihatnya itu diluar dugaan, Felina semalam tidak melakukan apa-apa bersama Vansa semalaman.

"Elu! Berani banget yah nguntit kami dibelakang...dengar yah gue sama Vansa ngak ngapain-ngapain dan gue mohon jangan publik foto ini kesemua orang" pinta Felina yang tak diacuhkan oleh Reino.

"Perkataan elu bakal kalah sama foto ini...gue bisa ajah nginjak kalian berdua saat gue tempel foto nih dimading" ucap Reino santai.

Dengan penuh amarah Felina meremas kedua foto itu dengan sepenuh tenaga sambil menatap tajam Reino yang masih terlihat santai.

"Silakan ajah elu sobek,elu injak,elu makan sekalian tuh foto...karena foto elu berdua masih ada di kamera gue dan oh iya semoga elu beruntung" Reino melangkah dan sejenak berhenti tepat disamping Felina kemudian menepuk pundak Felina pelan lalu segera melangkah pergi menuju kelas.

Sedangkan Felina hanya terdiam dan bingung harus melakukan apa, apakah ini akhir dari sebuah cerita Felina dan Vansa? Jangan sampai karena Felina hanya ingin Vansa dan tidak siapapun boleh merebut nya. Tapi itu akan hangus, tapi hanya sementara. Karena Felina yakin pasti ada jalan keluar dari setiap masalah.

🌠🌠🌠

Selama pelajaran,Felina tidak peduli pada Vansa yang sedaritadi menatap dirinya dengan penuh arti. Dan selama Felina masuk kekelas saat itu, mood Felina tidak bisa dimengerti oleh semua orang termasuk Rena dan Naila.

"Fel..." Panggil Vansa dengan suara kecilnya. Tidak ada sahutan dari wanita itu, yang ada Felina sedikit mengeset kursinya menjauh dari Vansa dan tetap memandang lurus materi yang sekarang mereka pelajari.

Cinta PerkiloWhere stories live. Discover now