🍭 uwuphobia

108 20 2
                                    

Mobil Vano sudah berhenti tepat didepan rumah Felina,saat ini juga orang tua Felina serta Elena sedang sibuk dan hanya Valen serta Felina yang berada dirumah.

"Makasih yang Van udah antarin gue...gue berterima kasih banget Ama elu" ucap Felina saat mereka bertiga keluar dari mobil.

Vano tersenyum kepada Felina dan itu adalah salah satu hal yang paling Vansa benci. Bagaimana tidak? Cewek yang dia sukai bertatap muka dengan Abang tirinya bahkan tersenyum,tidak Vansa tidak akan membiarkan itu.

"Fel...gue mau pulang ajah deh soalnya bibir gue perih" ucap Vansa pura-pura tidak peduli lalu melangkah tanpa menatap.

Felina yang tersadar langsung menangkap tangan Vansa membuat pria gagah itu menoleh kebelakang mendapati Felina yang menatapnya penuh arti.

"Apaan dang...gue bisa pulang sendiri lagipula kan gue udah panggil supir gue untuk jemput mobil gue...yaudah deh gue pulang dulu" jelas Vansa dan ingin melangkah pergi.

Tapi Felina menahannya "elu disini dulu gue pengen bilang sesuatu Ama elu"pinta Felina membuat Vansa ingin tersenyum tapi berusaha keras untuk tetap santai.

Sedangkan Vano seperti patung yang hanya menatap kedua Joli yang saling tatapan aneh bagi Vano.
"Oh yah Fel...gue haus nih boleh ngak gue minta minum elu?" Vano menyudahi tatapan sejoli itu dan berpura-pura membuat Vansa ingin menonjok wajah Vano sekali ini saja.

Baru saja dia berbicara manis dengan Felina dan Vano sudah menghentikan semua adegan manis ini.
Felina juga langsung melepas genggamannya  lalu menatap Vano sambil tersenyum membuat Vansa sekali lagi cemburu.

"Boleh ajah....malahan gue seneng banget yaudah yuk kita masuk" ajak Felina lalu masuk kerumah dan menyiapkan minuman untuk kedua pria yang tidak dia tahu apakah mereka saling kenal.

Tapi itu tidak penting baginya karena yang dia inginkan hanyalah Vano dan Vansa segera baikan setelah pertengkaran yang Felina tidak tahu penyebabnya.

Tiga minuman dingin sudah selesai Felina buat lalu dia bawa keruang tamu untuk segera diminum.
Dilihatnya Vano dan Vansa hanya diam,tidak berkata sedikit pun bahkan bertatapan saja tidak.

"Nih minumannya...ini buat Vano dan ini buat Vansa" ucap Felina mengisi suasana yang dingin tanpa iringan suara.

Vano dan Vansa langsung mengambilnya dan menengok Minuman itu setengah lalu meletakkan nya kembali.

"Makasih yah Fel...jadi repot gini"ucap Vano sambil tersenyum manis kepada Felina.
Sedang Vansa masih memantau.

"Iya sama-sama....lagian gue senang kok kita bisa kumpul diluar sekolah, kapan-kapan juga elu bisa kesini apalagi mama gue suka banget kalau teman aku datang kesini"jawab Felina dan Vansa juga masih memantau kalau-kalau mereka bertatapan lebih dari 5 detik.

"Aduh Fel...gue pulang deh bibir gue perih nih apalagi tadi abis minum...bye" ucap Vansa tiba-tiba lalu bangkit berdiri dan melangkah pergi.

Dengan sigap Felina menangkap tangan Vansa dan menarik pria itu jauh dari ruang tamu, seketika Vansa mendadah kepada Vano dengan senyum yang penuh dengan kemenangan.Vano yang didadah tetap jaga-jaga meski dari jarak jauh.

Saat menuju tangga, Vansa dan Felina berpapasan dengan Valen yang terlihat biasa saja.

"Val...elu tolong yah ambilin P3K...soalnya nih orang lagi sakit"pinta Felina dan Valen hanya diam lalu menuruti perkataan Felina.

Felina juga langsung membawa Vansa kekamarnya yang penuh hiasin biru langit yang sederhana namun indah dipandang. Kamar rapi dan ranjang yang penuh hiasin boneka itu terlihat tenang untuk dipandang.

Cinta PerkiloWhere stories live. Discover now