🍭apakah ini cemburu?

111 14 2
                                    

Felina saat ini akan menemui Vansa secepatnya karena dia benar-benar bersalah atas sikapnya yang mungkin sudah menyakiti hati Vansa.

Meski sebenarnya keadaan nya masih buruk tapi itu tidak mengurungkan niatnya untuk bertemu cowok yang sebenarnya dia rindukan itu.

Dia menemui Vansa diam ditaman sambil duduk sembari memegang surat berkas hasil kepolisian tadi. Felina menatap punggung Vansa lalu tersenyum sendu tidak tahan lagi ingin secepatnya menemui pria yang dia rindukan.

Felina mendekat secara diam-diam hingga akhirnya dia tiba dekat dibelakang Vansa tanpa sepengetahuan pria ini.

"Kenapa ngak njenguk aku?" Tanya Felina tiba-tiba dengan nada yang lembut membuat Vansa tersadar dengan lamunannya lalu berbalik menatap siempunya suara yang ternyata adalah Felina. Wanita yang dia rindukan dan dia khawatirkan.

"Felina?" Vansa bangkit berdiri hingga mereka saling berhadapan sambil menatap penuh kerinduan. Tanpa pikir panjang Felina memeluk Vansa erat. Sangat erat bahkan!.

Dia jujur sebenarnya dia tidak tahan untuk menjauh dari pria berengsek ini. Tapi dia terlanjur sakit dengan pernyataan kalau Vansa dekat dengan Evelyn.

"Eh Felina elu kenapa?" Pertanyaan Vansa membuat Felina melepas pelukan mereka lalu menatap tajam sang pelaku.

"Lain kali pake aku-kamu jangan elu-gue dong" pinta Felina lalu kembali memeluk Vansa dengan cepat membuat reflek Vansa terkejut kembali.

"Eh maafin aku,aku ngak mau kamu marah lagi sama aku" Vansa membalas pelukan wanita ini sambil membelai rambut panjang Felina dengan lembut.

"Van...kenapa kamu dekat terus sama Evelyn?" Tanya Felina tiba-tiba membuat Vansa gugup. Apakah dia harus memberitahu kalau Evelyn sakit? Dan memberitahu kalau Evelyn butuh seseorang yang menghibur nya seperti dia dan Vano? Vansa sekarang menyesal karena terlambat memberi tahu hal ini kepada Felina.

Vansa melepas pelukan hangat mereka lalu merapikan rambut Felina yang sedikit berantakan akibat pelukan yang mereka lakukan tadi.

"Oke aku bakal jujur.... sebenarnya Evelyn punya penyakit berat dan hidup dia ngak beberapa lama lagi,jadi dia butuh orang yang ngehibur dan yang bisa ngehibur itu cuma aku....karena yang kamu tahu kalau Evelyn itu suka sama aku"

Felina menatap cemberut Vansa lalu mencubit lengan kekar Vansa membuat pria itu pura-pura meringis kesakitan.

"Kenapa kamu ngak bilang dari dulu!!"

"Yah karena aku takut kamu marah"

"Malahan aku marah kalau kamu diam-diam dekat ama Evelyn tanpa aku tahu alasannya" Felina cemberut kembali dan itu malah membuat Vansa gemas. Apalagi pipi Felina yang masih tembem membuat Vansa mau tidak mau langsung mencubit pipi manis Felina.

"Aku takut kamu ngak kasih izin terus keadaan Evelyn jadi taruhannya"

"Yaudah lain kali kasih tahu kalau ada kenapa-kenapa jangan ditutup-tutupi gini kan aku juga jadi sasaran pengagum kamu"

"Iya maap"

"Janji?" Felina menjulurkan jari kelingking nya dan langsung saja Vansa mengaitkan kelingking nya kembali sambil tersenyum,"janji"

"Oke...aku ngak marah sekarang" ucap Felina lalu mulai melepas kaitan kelingking mereka. Tapi Vansa menahannya tangannya sambil menatap dirinya.

"Tanda cap?"

"Oooo gini?" Felina memberi jempolnya sebagai tanda cap bahwa janji itu harus ditepati.

"Gini ajah deh takut kamu marah kalau aku langsung sergap" Vansa melepas kaitan mereka dan langsung saja cowok itu mencium kening Felina membuat Felina terdiam sesaat.

Cinta PerkiloNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ