🍭 memulai cerita

120 21 5
                                    

Jam pulang sudah berbunyi dan Felina masih sibuk dengan catatannya yang belum kunjung selesai sedangkan Vansa? Cowok itu sudah menggandeng tasnya untuk segera pergi.

"Fel...masih lama ngak nyatatnya?rajin amat"tanya Vansa membuat Felina langsung menoleh dan tersenyum kepada nya.

"Tinggal dikit lagi, tanggung tuh ngimana kalau elu tungguin gue diparkiran ajah deh"jawab Felina dan Vansa hanya mengiyakan perintah nya lalu melangkah pergi.

"Bye...gue tunggu cepet"

"Eh iya...."

Selama beberapa menit kemudian Felina akhirnya selesai menyatat dan memasukkan semua peralatan nya ketas tidak ingin Vansa menunggu lebih lama.

Felina berlari sedikit walau kelas keparkiran lumayan dekat, sesampainya diparkiran Felina tidak melihat cowok yang dia cari bahkan mobil hitam bak megah itupun tidak ada diparkiran.

"Lah Vansa kemana yah?"Felina bingung dan mencari kesana-kemari tapi hasilnya tetap nihil.

Terpaksa Felina harus berjalan karena angkot juga sudah tidak ada apalagi jam sudah lewat dari waktu pulang sekolah Felina.

Tapi Felina tidak beruntung kali ini,hujan melanda kota kelahirannya membuat seragam yang dia pakai ikut basah dan dia segera berlindung diri disebuah toko.

"Aduh ngimana nih bisa-bisa gue mati kedinginan nih apalagi derasnya minta ampun"oceh Felina dan benar saja angin dingin menghantam tubuh Felina membuat gadis itu memeluk dirinya, memberi sedikit kehangatan.

"Elu ngapain disini?" Tiba-tiba suara dari arah samping membuat Felina menoleh dan mendapati seorang cowok yang tidak dia kenal tapi memakai seragam yang sama sepertinya.

"Hah?elu siapa?kok gue kayak ngak pernah liat?"bingung Felina sambil mencoba mengingat cowok yang saat ini ikut basah kuyup dikarenakan hujan.

"Gue teman sekolah elu...mungkin elu terlalu sibuk sama urusan elu makanya elu ngak pernah liat gue... mending elu ikut gue kerumah biar bisa berlindung" ajak Cowok itu dan tentunya Felina tidak akan menerima tawaran itu dengan mudah.

"Sorry...kita kagak kenal"

"Tenang ajah dirumah ada nyokap ama adek gue kok...daripada elu disini mati kedinginan" ucap Cowok itu menyakinkan Felina.

"Oke deh tapi awas elu macam-macam..."pinta Felina lalu melangkah bersama cowok yang lumayan ganteng.

Felina hanya penasaran bagaimana cowok itu bisa satu sekolah dengan nya apa mungkin dia anak baru? Yang terpenting Felina bisa berlindung meski bukan Vansa.

Tidak lama kemudian sebuah Rumah megah kini berada didepan mata mereka sendiri.

"Yaudah yuk masuk...entar nyokap gue bakal kasih elu baju ganti elu juga boleh makan disini"ucap pria itu lalu mereka berdua segera masuk.

Saat tiba dipintu sesosok wanita paruh baya datang membawa handuk dan pastinya untuk pria itu.
"Aduh...Den Vano kok basah kayak gini entar nyonya tahu ngimana"ucap wanita itu yang ternyata adalah pembantu dikeluarga Vano.

"Eh bi Asif...Vano ngak papa Kok Bi...emang mama kemana bi?" Tanya Vano seraya mengeringkan rambut nya lalu memberikan handuk itu kepada Felina.

"Nyonya tadi keluar sebentar Den...yaudah daripada nanti Den Vano sakit mending langsung ganti baju ajah"

"Makasih bi...oh iya bi tolong kasih baju sama teman aku bi terus masak yang enak yang bi buat kami berdua"

Bibi Asif menatap Felina lalu tersenyum dan Felina langsung membalas senyuman itu . "Cantik juga kenapa ngak jadi pacar ajah?"

Cinta PerkiloWhere stories live. Discover now