🍭 sakit yang sesungguhnya

87 12 0
                                    

Sore yang masih cerah dengan matahari yang masih menghiasi kota kelahiran gadis yang kini telah merias wajahnya secantik mungkin. Kakaknya juga ikut membantu merubah penampilan rambut panjang adiknya menjadi ikal yang benar-benar anggun dilihat.

"Ngimana kak penampilan gue?" Tanya gadis itu yang tak lain adalah Felina sendiri. Yah lebih tepatnya dia akan pergi mengunjungi ibu Reino dengan penampilan seperti Raya. Benar-benar diluar duga, ternyata Raya sangat feminin. Buktinya baju yang diberikan oleh Reino sangat indah. Panjang selutut dengan hiasan biru anggun.

Mungkin kali ini Felina seperti ingin pergi berpesta. Tapi itu salah besar, jangan sangka kalau Felina bakal malu besar. Bagaimana tidak? Seseorang menjenguk orang sakit dengan pakaian mewah.

Tapi karena ingin membuat mama Reino bahagia,apapun Felina lakukan agar wanita paruh baya itu bisa tersenyum.

"Wah gila...elu cantik banget Felina kayak mau kondangan aje elu...elu mau kencan yah ama Vansa?" Duga Elena dan langsung Felina menggeleng tanpa mengedarkan pandangannya kearah cermin panjang itu.

"Gue mau jumpain orang yang bakal tersenyum bahagia"jawab Felina dan itu tanda tanya besar bagi Elena.

"Orang tersenyum?"

"Udah deh gue mau pergi ajah... sebelum telat gue kayaknya udah ditungguin tuh diluar" Felina bangkit berdiri lalu mengambil tas kecilnya dan memakai sepatu biasa namun tetap elegan.

Setelah itu Felina dan Elena turun bersamaan dan memperlihatkan seorang pria gagah yang duduk disofa bersama dengan papa dan Valen.

Tentunya itu adalah Reino sendiri, dia menatap dalam-dalam Felina.

Cantik. Reino tidak berkedip sama sekali. Astaga perasaan macam apa ini, Reino dengan segera membuang pandangannya dan mulai tersenyum canggung.

"Udah siap Fel?" Tanya Reino dan Felina hanya mengangguk. Gadis itu menyalim kedua orang tua nya.

"Hati-hati dijalan sayang...semoga kamu bisa berhasil yah" ucap Rani. Felina menaikkan alisnya satu dan menatap Reino.

Reino hanya tersenyum dan menaikkan bahunya acuh tak acuh, "udah gue kasih tahu...gue takut mereka salah paham kalau elu dikira main belakang sama Vansa"

Felina hanya mengangguk mengerti lalu mulai menyalim Papanya yang kemudian membelai rambut ikalnya.

"Hati-hati dijalan...dan kamu Reino jangan ngebut,dan jangan buat calon menantu saya cemburu nanti" ucap Andre.

"Papa...." Bisik Felina merasa malu dengan perkataan Andre. Felina senang akhirnya Andre merestui hubungan nya dengan Vansa. Itu membuat hubungan mereka semakin baik lagi,hanya tinggal keluarga Vansa saja.

"Tentunya om...kalau gitu saya pergi dulu yah om" Reino menyalim Andre dan juga Rani. Setelah itu mereka berdua akhirnya keluar dari rumah dan masuk kemobil. Dengan segera Reino melaju mobilnya dengan normal.

"Ngimana elu udah siap?" Tanya Reino. Felina menatap Reino.

"Aduh gue kok deg-degan?"

"Sans ajah Fel...mama gue orang nya lembut banget ngak pernah makan orang kok"

"Eh yaelah ada-ada ajah sih elu" Felina tersenyum sedangkan Reino sedikit cengingisan.

Tidak menunggu lama, mobil sudah berhenti tepat didepan Rumah Sakit Jiwa yang lumayan besar. Reino memarkirkan mobilnya dan setelah itu mereka turun dan berjalan kearah pintu masuk.

Felina memainkan jarinya merasa canggung. Jujur menjadi Raya sanagt sulit untuk dirinya yang tidak pernah feminim tapi soal manja kepada orang tua, Felina bisa dicoba. Karena pada dasarnya Felina memang sedikit manja kepada orang tua nya apalagi kepada mamanya.

Cinta PerkiloWo Geschichten leben. Entdecke jetzt