🍭narasi takdir

104 21 4
                                    

Pagi-pagi Felina sudah berada disekolah dengan novel yang selalu dia pegang. Akhir-akhir ini Felina lebih suka baca novel dibanding pergi kekantin menikmati batagor hangat. Apalagi tubuh Felina yang mulai mengecil ini sudah terbiasa dengan kegiatan nya yang jarang makan.

Disela membaca disitu datang seorang cowok familiar bagi Felina dan duduk tepat berada didepan Felina membuat gadis itu menoleh terkejut dengan kehadiran nya.

"Eh Vano,kok elu tahu gue kelas sini? Kan elu kelas IPS"tanya Felina bingung dan Vano tersenyum.

"Gue pengen ketemu sama elu, emangnya engak boleh yah anak IPS masuk kelas IPA?"

"Boleh sih...ngimana kalau kita ngobrol ditaman ajah soalnya teman gue bakal datang entar histeris lagi" ujar Felina lalu bangkit berdiri dan meninggalkan novelnya dilaci.

Lalu mereka berjalan beriringan bersama menuju taman yang terletak dekat dengan kelas.

"Emang nama teman elu yang super kepo itu siapa?"

"Namanya Naila...orangnya cantik feminim lagi"

"Oh yah...emang dia pernah kepo tentang kedekatan elu ama cowok?"

Saat melihat bangku kosong ditanam disitulah mereka duduk bersama dan memulai pembicaraan yang terjeda sejenak.

"Iya dia pernah kepo dengan kedekatan gue ama cowok yah memang cakep sih,tapi suka jail" jawab Felina lalu mulai mengingat kejadian dia saat bersama Vansa.

"Kalau boleh tahu namanya siapa yah?siapa tahu gue kenal" tanya Vano penasaran.

"Namanya Vansa Anggara dia orangnya baik banget dan elu tahu dia tuh orang pertama yang udah ngisi hati gue"

Seketika Vano terkejut saat mendengar nama adik tirinya disebut oleh wanita yang kini dia mungkin sukai. Entah mirip ataupun tidak yang terpenting Vansa Anggara adalah adik tirinya.

"Vansa Anggara?"

"Iya emang elu kenal?kalau kenal bagus deh"

Tiba-tiba suara lonceng masuk berbunyi membuat Vano dan Felina bergegas menuju kelas masing-masing." Kalau gitu gue kekelas dulu yah Van..dan oh iya entar istirahat kita langsung jumpa dikantin ajah deh"ujar Felina dan Vano hanya mengangguk tersenyum

Vano tidak habis pikir,mengapa adik tirinya yang harus jadi pelaku utama dalam cinta Vano. Apa Vano harus menyerah lagi setelah kejadian tahun lalu sudah menyakitkan bagi Vano dimana dia melepas cinta pertamanya dengan Vansa meski ternyata Vansa tidak menyukai gadis nya itu.

🌠🌠🌠

Jam istirahat sudah berbunyi dengan segera Felina bersiap-siap untuk pergi kekantin menjumpai Vano yang mungkin sudah menunggu nya.

Dan benar saja,disebuah bangku pojok sudah ada Vano dan dengan cepat Felina menjumpai pria yang ternyata melamun sedaritadi.

"Hey... melamun mulu Sampek guenya dikacangi"sindir Felina dan dari itu Vano tersadar akan kehadiran Felina.

"Eh Fel.... engak Kok malahan gue udah kagak sabar nih di traktir Ama cewek manis kayak elu"rayu Vano membuat Felina terkekeh mendengar gombalan pria yang seperti sudah dekat dengan nya itu.

"Yaudah elu pesan apa biar gue ajah yang pesan?" Tanya Felina dan Vano menggeleng tidak terima "enggak biar gue ajah yang pesan elu disini ajah nunggu"

"Yaudah deh gue....gue pesan batagor Ama sirup jeruk ajah deh nih uangnya" jawab Felina lalu memberi uang jajannya yang sudah dia siapkan untuk mentraktir Vano.

Cinta PerkiloWhere stories live. Discover now