Bertemu Kembali

10.8K 391 6
                                    

Sebuah ruangan dipenuhi canda tawa

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sebuah ruangan dipenuhi canda tawa. Para tamu bicara diselingi nyanyian dari para wanita.

Sekretaris Li bangkit dari tempat duduknya karena mendengar keributan dibalik pintu. Baru ia berdiri tiba-tiba muncul seorang wanita dan dua penjaga di belakangnya.

"Maafkan kami tuan, nona Elis memaksa untuk masuk." ucap dua pengawal itu sambil menundukkan kepala.

"Kalian mengurus satu perempuan saja tidak becus."

"Maafkan kami tuan." dua pengawal itu ketakutan melihat Li yang mulai murka.

"Jangan halangi aku!" Elis mendorong tubuh penjaga dan berjalan melewati sekretaris Li.

Elis menatap kesal para wanita yang ada di samping Nicho. Ingin rasanya dia menampar mereka.

"Bisa-bisanya wanita rendahan seperti kalian duduk di samping Nicho! Aku minta kalian pergi!"

"Nona Elis jangan membuat keributan. Anda membuat suasana jadi canggung, silahkan anda pergi." Li berjalan mendekat.

Elis tidak menghiraukan ucapannya. Dia justru mendekat ke arah Nicho tanpa rasa takut, dan menarik tangan dua wanita di samping Nicho agar menyingkir.

"Mau sampai kapan kamu berpura-pura menikmati ini, kamu bahkan tidak mengizinkan mereka menyentuhmu. Apa gunanya pesta ini?"

"Nona." Li menarik tangan Elis.

"Kalian semua keluar!" mendengar Nicho yang berteriak semuanya terdiam, saling memandang, lalu satu per satu pergi dari ruangan.

"Li, kau juga keluar." perintah Nicho pada Li yang masih berdiri di hadapannya.

"Baik tuan muda." Li menunduk hormat sebelum pergi dan menatap Elis dengan tajam. Elis pun tersenyum kemenangan.

"Ambilkan aku minum!" pinta Nicho pada Elis yang sudah duduk di sampingnya.

Elis menuangkan wine ke dalam gelas lalu menyerahkan kepada Nicho. Nicho menerimanya dan menghabiskannya.

"Jaga sikapmu." Nicho memperingatkan Elis dengan lembut.

"Nich."

"Li tidak akan menahan diri jika sikapmu kelewatan."

"Nich, kenapa kamu masih saja menghindariku? Memang apa sih kurangnya aku, aku kan cantik dan aku seorang model terkenal."

Nicho menarik nafas panjang lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Kemarilah." Nicho meminta Elis mendekatkan wajahnya. Lalu dalam sekejap, wajah Nicho sudah ada di depannya, jarak mereka sangat dekat.

Jadi Pelayan Tuan Muda✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora