Pengakuan

10.4K 379 28
                                    

"Tinggal satu suapan lagi tuan."

Raisa membujuk Nicho untuk membuka mulutnya, yang sedari tadi susah untuk di bujuk makan malam. Setelah itu dia membantu Nicho meminum segelas susu.

"Aku ingin tanya."

"Tanya apa tuan?"

"Tadi siang kalian ketemuan dimana? Maaf, harusnya aku tidak menanyakan soal itu."

"Oh, kami ketemuan di taman. Kami hanya mengobrol sebentar. Dan juga.."

"Iya Raisa, aku mengerti."

Aku ingin sekali menjelaskannya sekarang..

***

Malam harinya..

Raisa membantu Nicho membaringkan tubuhnya, tak lupa ia mengecek suhu kening Nicho.

"Syukurlah, demamnya sudah mereda."

Raisa naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya di samping Nicho.

"Selamat malam tuan.."

Selamat malam juga Raisa..

***

Keesokan pagi

Raisa kembali menuntun Nicho ke dalam kamar mandi, ia membantu melepaskan pakaiannya, menyiapkan air hangat untuknya, lalu menunggu di luar kamar mandi sampai Nicho memanggilnya. Setelah selesai, Raisa menuntun Nicho ke kamar, dengan telaten memakaikan baju untuknya.

Raisa, aku berharap aku terus sakit saja agar kamu selalu memperhatikanku.

***

Tiga hari kemudian, kondisi Nicho berangsur membaik dan tubuhnya sudah mampu berdiri tegap.

Raisa menyuapi Nicho makan malam di meja makan.

"Raisa, apa setelah ini kamu akan pulang?"

"Mungkin besok tuan."

Ekspresi Nicho berubah, dia terlihat murung.

"Tapi saya akan datang lagi untuk menjenguk tuan."

Dalam hati Nicho sangat gembira, tapi ia tak menunjukkannya.

"Makan lagi ya tuan."

***

Terlihat Elis sedang mengendarai mobilnya menuju ke restoran Alex. Dia tahu Alex sering datang ke restoran ini karena Alex sangat dekat dengan Jimmy. Elis sampai di tempat parkir, setelah dia turun dari mobil, dia bergegas menemui Alex yang hendak masuk ke dalam mobilnya.

"Alex!"

"Elis!"

Alex terkejut seketika melotot dengan kedatangan Elis.

"Alex, bisakah kita bicara?"

"Apa lagi yang mau kamu bicarakan?"

"Alex, aku sangat merindukanmu. Aku ingin kita kembali lagi seperti dulu. Aku masih mencintaimu Alex."

"Omong kosong! Sejak saat itu, aku sudah membuangmu dari hatiku. Dan gara-gara kamu hubunganku dengan Nicho jadi berantakan. Aku merasa seperti orang bodoh, bisa-bisanya aku menjauhi sahabatku hanya karena wanita sepertimu Elis!"

"Alex, percayalah padaku. Saat itu aku khilaf." Elis menggenggam tangan Alex, tapi Alex menepisnya.

"Kita sudah tidak ada hubungan lagi. Dan aku minta maaf, kita tidak mungkin kembali bersama. Karena aku, punya pacar baru. Keluarlah sayang!!"

Elis sangat terkejut, melihat seorang gadis anggun dengan dress ungu yang turun dari mobil mantan tunangannya. Segera gadis itu bergelayut di lengan Alex dengan tatapan sinis.

Jadi Pelayan Tuan Muda✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang