Keputusan Akhir

11.5K 370 19
                                    

"Ugh menyebalkan. Semalam dia membuat aku takut." Raisa sudah berdandan, memakai baju yang di siapkan oleh Nicho sejak dia di bawa masuk ke rumah ini.

Di tempat tidur, Nicho menggerakkan tangannya. Dia mendapati Raisa yang sudah tidak ada di sampingnya. Lalu turun dari ranjang dan bergegas keluar dari kamarnya.

"RAISA!! RAISA!!"

Raisa yang sedang berada di ruang tamu mendengus kesal mendengar Nicho memanggil namanya, segera dia ke lantai atas menemuinya.

"Ada apa tuan?"

"Bisa-bisanya kamu meninggalkanku. Aku mau mandi, cepat siapkan air."

"Baik tuan."

Raisa langsung masuk ke kamar mandi dan menyiapkan bak mandi. Lagi-lagi dia terperanjat saat Nicho sudah berdiri di belakangnya.

Sial! mataku yang suci harus melihat tubuh telanjang ini lagi.

Raisa menundukkan kepala agar tidak melihat tubuh Nicho yang melewatinya. Raisa masih berdiri mematung ketika Nicho sudah ada didalam bak mandi.

"Raisa, mendekatlah."

Raisa pun berjongkok di samping Nicho. Sebuah kecupan mendarat di bibirnya.

"Morning kiss.."

Pipi Raisa merona, segera dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi.

Benar-benar gila, bagaimana dia bisa begitu santainya telanjang di depan wanita. Ya, ya aku pernah jadi pelayanmu. Tapi malu sedikit kenapa.

Raisa bergegas menuju ke meja makan, langkahnya terhenti saat dia melihat seseorang sedang duduk di ruang tamu. Sebenarnya dia enggan menyapa, karena laki-laki yang tidak di ketahui nama aslinya itu sangat jarang tersenyum dan terlihat misterius.

Dia kan sekretaris sialan itu. Pas sekali aku ingin menendang kakinya.

"Permisi sekretaris Li, bisa kita bicara?"

Li menundukkan kepala sopan, artinya mempersilahkan Raisa untuk bicara.

"Sekretaris Li, bolehkah saya pinjam ponsel anda?"

Li terdiam tanpa ekspresi.

"Kau yang sudah membuatku dalam posisi ini, kau harus tanggung jawab."

"Saya hanya menjalankan perintah nona."

"Aku tahu kau akan mengatakan itu. Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?"

Li mengerutkan alisnya.

"Kalau anda mau membantu saya untuk bebas, saya bersedia menjadi pacar anda."

"Maaf nona, tapi saya lebih menyayangi kepala saya."

Raisa merasa geram, sedangkan Li berusaha menahan senyum.

Haha, gadis ini benar-benar mengagumkan.

***

Penampilan Nicho yang sudah rapi memakai setelan jas nya siap untuk berangkat ke kantor. Dia menuruni anak tangga sedikit terkejut mendapati Raisa yang sedang berbincang dengan sekretaris Li di ruang tamu.

Jadi Pelayan Tuan Muda✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang