Chapter 1.4 Became a handyman

724 92 7
                                    

Setelah aku menjelaskan apa yang terjadi, kepala sekolah terlihat sedang memikirkan sesuatu.

" Ah benar juga, di asrama ini banyak hantu jahil yang sudah membuat banyak murid menjauhi asrama ini, kalian bekerja sama untuk mengusirnya?" Tanya kepala sekolah.

" Bukan kerja sama, dia hanya diam disana, Aku juga melakukannya untuk kaleng tuna." Jawab Grim. " Hmm, bisakah kalian melakukannya lagi?" Tanya kepala sekolah.

" Hah? Untuk apa? Lagipula hantunya sudah hilang semua. Oh ya, Mana. Tunaku?" " Aku akan berubah menjadi hantu dengan ramuan perubah, kalau kau berhasil Aku kuberi kau kaleng tuna. Bagaimana? Karena Aku sangat baik hati." Katanya kepala sekolah sambil membanggakan diri sendiri. Grim yang mendengar kata tuna langsung tertarik.

" Baiklah, tapi ini yang terakhir lho. Setelah ini kau harus benar benar memberikan kaleng tunaku. Hei manusia, kau juga harus bantu" ucap Grim. Aku hanya menghela napas.

Beberapa menit kemudian,
" Hah,. Hah.. Bagaimana?" Tanya Grim. " Hmm.. Aku tidak percaya seorang manusia bisa mengendalikan monster. Sejak pertama kali aku melihatmu, instingku sebagai guru mengatakan kalau kau akan menjadi pelatih hewan dan monster yang hebat." Puji kepala sekolah Crowley.

" Benarkah? Mungkin karena Aku sering menolong dan membantu hewan yang terluka." Jawabku dengan wajah datar. " Pak Crowley, bisakah Grim tinggal disini?" Lanjutku.

Kepala sekolah terkejut dengan permintaanku. " Hoy kau.." kata Grim. " Hmm... Kenapa?" Tanya kepala sekolah.

" Kumohon. Karena berdua lebih baik." Kataku. " Baiklah, tapi selama Aku mencari cara untuk memulangkanmu kau tidak bisa berdiam terus tanpa bekerja." Kata kepala sekolah sambil berpikir.

" Heh? Kupikir akan bisa bersenang senang." Ucap Grim. " Dengarkanlah dulu, sebagai orang yang dipanggil cermin Aku akan bertanggung jawab dan memperbolehkan kalian tinggal disini secara gratis, tapi sebagai gantinya, Bagaimana kalau kalian berdua menjadi tukang bersih sekolah. Dengan begini kalian bisa berada disekolah, Pekerjaannya tidak terlalu berat, dan setelah pekerjaanmu selesai, kau bisa ke perpustakaan untuk belajar dan mencari tempat tinggalmu. Bagaimana, Aku sangat baik hati bukan?" Kata kepala sekolah Crowley.

" Hah? Aku tidak mau, itu menyebalkan sekali, Aku ingin jadi murid mengenakan seragam sekolah ini." Keluh Grim. " Kalau kau tidak mau, Aku bisa mengeluarkanmu dari sini." Ucap kepala sekolah Crowley.

" Heh!? Baiklah, Aku hanya harus melakukannya bukan." Ucap Grim mengalah. " Sepertinya Aku tidak punya pilihan lain." Ucapku sambil menghela napas.

" Baiklah besok kalian mulai bekerja." Ucap kepala sekolah Crowley.

Seperginya kepala sekolah, Aku pergi keruangan dimana aku menemukan alat alat musik.

" Kau mau kemana?" Tanya Grim. " Aku ingin kesuatu tempat. Kalau kau lelah kau bisa tidur duluan." Jawabku. " Baiklah Aku akan kekamar duluan.. bye.." jawab Grim.

Sesampai diruangan itu Aku mengambil biola dan gitar sambil membersihkan alat musik itu.

" Apa itu bu?" Tanya anak perempuan yang berumur 5 tahun kepada ibunya." Ini namanya biola Sayang." Jawab ibu kepada anaknya sambil mengelus kepala sang anak. " Bagaimana cara memainkannya? Ajari Aku bu..." Pinta anak kecil itu. " Ren tertarik? Ibu bisa mengajarimu." Jawabnya sambil tersenyum. " Asik..." Ucap anak kecil itu kegirangan.

" Sudah lama sekali Aku tidak pernah memainkan biola." Ucapku sendiri sambil menyentuh biola yang sudah kubersihkan. Aku membawa biola itu keluar, ' untung diluar sudah tidak hujan.' pikirku.

Diluar sepi, hanya Ada suara jangrik, suasana yang tepat. Aku mulai mengangkat biola dan mulai memainkannya.

Selesai memainkannya, Aku menatap langit malam yang indah dipenuhi bintang dan bulan sabit yang terang, tanpa kusadari air mataku mengalir. Dan tanpa kusadari ada sosok lain yang mendengar permainanku.

Twisted wonderlandWhere stories live. Discover now