Chapter 2.4 Senpai Thousand

453 64 1
                                    

" Merah, jadilah merah!" ucap Deuce sambil mencoba mewarnai mawar dengan sihir. " Gaaah! Jadi biru.." lanjut Deuce terkejut karena sihirnya gagal sebaliknya berubah menjadi biru.

" Rubah warna.. Rasakan itu!" ucap Grim. " Gyaaa! Mawarnya terbakar!" lanjut Grim panik karena sihirnya berubah jadi membakar mawar.

" Kalian ini lebih parah dari yang kubayangkan." komentar Cater-senpai. " Bukannya mawar itu putih saja tidak apa-apa? , mereka cantik seperti itu. " ucap Ace.

" Ini tradisi kita, mawar merah untuk unbirthday party, dan kita menggunakan burung flamingo dengan tujuh warna yang berbeda untuk pertandingan dan landak sebagai bolanya. Tapi kau tau, konser taman bunga musim semi menggunakan mawar putih. Itu point penting juga. " jelas Cater-senpai.

" Semua itu aturan yang aneh! " ucap Grim." mereka bilang aturan ini diputuskan oleh Ratu Hati itu sendiri. Riddle sangat berambisi untuk mengikuti aturan yang ada dibanding ketua asrama yang lain. Aku juga tidak menyangkal kalau kadang dia berlebihan. " jawab Cater-senpai.

" Benar juga, aku tidak punya waktu untuk ini. Aku harus bicara dengan ketua asrama, apa dia didalam? " tanya Ace." Hm? Kupikir masih ada waktu sebelum dia pergi.. Ngomong-ngomong, Ace si pencuri kue tart. Apa kamu bawa tart permintaan maaf?" tanya Cater-senpai ke Ace.

" Ah? Tidak. Aku datang pagi sekali jadi tidak bawa apa apa.. " jawab Ace." Aah tidak. Begitu ya? Karena kamu melawan aturan Ratu Hati nomor 53 'pencuri harus mengembalikan barang yang mereka curi' aku tidak bisa memperbolehkanmu masuk asrama." jelas Cater-senpai.

" Haa? Apa apaan itu!? " ucap Ace kesal." Aku akan kehilangan kepala ku juga jika aku diketahui membiarkanmu masuk selagi kamu melanggar aturan. Aku merasa kasihan tapi kalian harus pergi sebelum ketahuan Riddle. " usir Cater-senpai dengan wajah serius yang membuat orang merinding.

"Wah, wajahnya berubah jadi serius! Kalian bantu aku!" pinta Ace. " Kenapa aku?" tanya Deuce. " tolonglah! Aku tidak bisa menggunakan sihir sekarang.. Waah, dia datang!" ucap Ace memberitahu Deuce.

Beberapa menit kemudian,
Karena kekuatan sihirnya jauh berbeda, kemenangan diambil oleh Cater-senpai.
" Nah, cari kue tartnya dan coba datang lagi! Bye-bye! " ucap Cater-senpai sambil mengusir kami dari taman bunga.

" Apa masalahnya sih!" ucap Ace geram. " Tidak peduli berapa kali kita mengalahkannya dia tetap datang lagi.. Apa dia menggunakan sihir ilusi? "tanya Deuce." Kita bahkan tidak boleh masuk tanpa membawa kue tart? Kita bahkan tidak punya apa-apa. Dia hanya ingin kita mewarnai mawar sialan itu! "ucap Ace kesal.

" Dia itu lihai sekali. " tambah Grim." Jadi kita hanya harus membawa kue tart dan mencoba masuk lagi. Kita bisa masuk setelah... " ucap Deuce tiba-tiba terhenti mengingat sesuatu.

" Uh!!! Gawat!! " teriak Deuce." ada apa? " tanyaku bingung. " Gawat, bel peringatan sudah berbunyi! Kita akan telat! " jawab Deuce." Ffgna! Kehidupan sekolahku yang bersinar akan ternodai dalam satu hari! Ayo kita lari" ucap Grim panik.

" Dikelas apa kalian berdua? Kelas 1 kan? " tanya Ace. " Kepala sekolah kemarin bilang kelas 1-A!"jawab Grim.

" Ternyata kita satu kelas. Jam pertama itu ramuan" jelas Deuce. " Woooh! Sepertinya menyenangkan!" ucap Grim gembira. "Aku tidak bisa menggunakan sihir, apa ini akan baik baik saja?" tanya Ace khawatir.

" Tenang saja, lebih baik kita bergegas kalau tidak ingin terlambat." ucapku sambil mengangkat Grim dan bersiap untuk lari menuju kelas.

Twisted wonderlandWhere stories live. Discover now