Chapter 1.8 hundred broken windows

633 87 6
                                    

Sepulang sekolah,
" Hah... Aku sudah capek setelah bersih bersih, masih harus membersihkan seratus jendela..." Ucap Grim. " Lagipula ini salah siapa, yang mengosongkan patung tujuh penyihir terhebat? Kita tidak punya pilihan lain." Jawabku.

" Itu bukan salahku Aku hanya ingin membakar si Ace itu." Elak Grim. " Lagipula mana si Ace itu, kenapa dia belum datang sih.." lanjutnya. " Kita tunggu sebentar lagi.." jawabku.

5 menit kemudian,
"Hmmm...." Geram Grim.

10 menit kemudian,
"Hmmmm.."

15 menit kemudian,
" Mau berapa lama lagi kita menunggu.." ucap Grim. " Jangan jangan dia kabur, hey Ren, Ayo Kita Cari dia ke kelasnya, dan menangkap lalu menyuruhnya untuk membersihkan semua jendela." Lanjut Grim. " Baiklah.." ucapku sambil berjalan menuju kelasnya Ace.

" Woy Ace dimana kau! Kau tidak akan bisa bersembunyi dari kita. Heh?! Sudah tidak Ada orang.." ucap Grim. " Tidak, disini masih ada Aku." Ucap seseorang. Saat kucari sumber suara ternyata berasal dari lukisan pria.

" Kyaa... Lukisannya berbicara.." jerit Grim lalu bersembunyi dibelakangku. " Kenapa? Apa kau tidak pernah melihat lukisan yang berbicara? Semua lukisan yang Ada disekolah ini bisa bicara, jadi sudah biasa." Jawab lukisan.

" Normalnya lukisan tidak bisa bicara." Jawabku tenang. " Normalmu dan normalku berbeda. Jadi siapa yang kau cari?" Tanya lukisan itu. " Aku mencari pria bernama Ace, orang yang Ada tato hati didekat matanya, Dan juga rambutnya berantakan." Jelas Grim.

" Ah.. Aku kenal, dia murid baru yang baru masuk Hari ini, dia baru saja pergi menuju asramanya." Jawab lukisan. " Hah! Sudah kuduga dia melarikan diri, seenaknya saja meninggalkan semua pekerjaan ke Kita, apa kau tau dimana asramanya?" Tanya Grim. " Gerbangnya Ada di belakang gedung timur." jawab lukisannya." Ayo Ren Kita kejar si Ace." Ucapnya bersemangat lalu keluar mengejar Ace. " Terimakasih" ucapku sambil membungkuk lalu mengejar Grim.

Di aula cermin,
" Tidak mungkin Aku mau membersihkan seratus jendela kaca. Langsung pulang ah.." Ucap Ace.

" Hei kau!!" Teriak Grim. " Gawat aku harus segera pergi dari sini." Ucap Ace sambil berlari. " Menyingkir dari jalan.." ucapnya sambil menambrak seseorang. " Hei.." ucap seseorang yang ditabrak Ace.

" Grim, kalau terus begini, Kita tidak akan sempat, pegangan." Ucapku sambil menarik Grim lalu loncat dari atas tangga. " Hei?! Kyaa.." teriak Grim saat Aku loncat dari lantai satu lalu langsung lanjut berlari.

" Tolong hentikan dia!" Teriakku ke orang yang tadi ditabrak Ace. "Eh?! Sihir untuk menghentikannya? Ap.. apa ya?" Pikirnya bingung. " Apa saja yang bisa menghentikannya!" Ucapku. " Apa saja yang penting jadi, datanglah barang berat!" Ucapnya lalu tiba tiba panci besar  jatuh tepat diatas Ace.

"Ow.. apa ini? Panci?!" Ucap Ace kesakitan." Hahaha.. lihat si Ace, dia dijatuhi panci dan gepeng seperti pancake.. tidak keren.. hehe.." Ucap Grim." Tidak kusangka yang keluar itu panci ramuan.. Apakah aku berlebihan?" Ucap orang yang menghentikan Ace.

" Ouch... Sakitnya.. memangnya kenapa kalau Aku kabur, lagipula membersihkan seratus jendela hal yang mudah." Elak Ace. " Ini bukan masalah mudah atau tidak, ini hukuman dari kepala sekolah" Ucapku kesal.

" Membersihkan seratus jendela? Kalian semua telah melakukan apa?" Tanya orang itu. " Tadi pagi aku ada masalah dengan mereka berdua lalu tidak sengaja sedikit mengosongkan patung Ratu hati." Jelas Ace. " Kau mengotori salah satu dari ketujuh penyihir?!" Ucapnya kaget. " Tentu saja kepala sekolah akan marah. Sudah berhasil masuk ke sekolah ini, Hari pertama kau sudah mengacaukannya" Lanjutnya.

 Sudah berhasil masuk ke sekolah ini, Hari pertama kau sudah mengacaukannya" Lanjutnya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

" Berisik kau ini, lagipula kau ini siapa?" Tanya Ace ke orang itu. " Aku? Namaku Deuce Spade, apa kau tidak ingat, Aku teman sekelasmu. Umm..?" Ucap Deuce.

" Kau juga sama saja tidak ingat." Ucap Ace. " Huh, Bagaimanapun juga, perintah dari kepala sekolah harus kau kerjakan!" Ucap Deuce. " Baiklah, Ayo Kita mulai kerjakan." Ucap Ace tidak semangat. "Hmm?" Lanjutnya Bingung.

" Grim? Kau tidak biasanya diam.." ucapku sambil menoleh kearah Grim berdiri. " Bola berbulu itu hilang?!" Ucap Ace. " Hehe... Aku serahkan kepadamu..bye bye" ucap Grim melarikan diri.

" Dasar kucing bodoh, dia membuatku menggantikannya." Ucap Ace. " Hei um.. juice?" Panggil Ace ke Deuce. " Bukan juice, tapi Deuce, DEU.." Kesal Deuce.

" Kau juga bertanggung jawab, bantu Aku menangkap bola berbulu itu." Ucap Ace. " Kenapa harus Aku?" Tanya Deuce. " Manusia lemah itu tidak bisa menggunakan sihir." Jawab Ace.

" Ouch, kasar sekali untuk orang yang melarikan diri dari hukuman." Jawabku sinis. " Berisik.. Ayo Deuce!" Ucap Ace sambil mengejar Grim diikuti Deuce dan diriku yang hanya bisa berlari mengejarnya.

' saat kutanggap akan kupukul kepalanya yang berbulu itu..' pikirku kesal.

Twisted wonderlandTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon