Chapter 1.7 cheeky mates

613 96 2
                                    

" Grim hentikan..." Ucapku. " Tidak akan, akan kuberi pelajaran padanya." Ucap Grim menyemburkan api ke arah Ace.

" Aw.. bahaya sekali. Apa yang kau lakukan?" Tanya Ace kesal. " Tidak akan kubiarkan kau pergi setelah mengejek kami. Akan kubuat kau menyesali perkataanmu" Jawab Grim.

" Heh... kau berani melawanku ya, baiklah Aku kulawan dengan sekuat tenagaku." Ucap Ace semangat. " Kalau terus begini akan jadi masalah." Ucapku sambil memegang keningku.

" Ada apa itu? Perkelahian?" Tanya murid murid yang lewat jalan utama. "Rasakan ini." Serang Grim. "Whoops, hampir saja." Ucap Ace.

" Anginnya menghalangiku." Ucap Grim kesal. "Grim hentikan, tolong jangan buat masalah." Ucapku tapi tidak didengarkan Grim.

" Bagaimana dengan ini. Rasakan lah." Serang Grim lagi. " Jika Aku mengubah arah api dengan anginku seperti ini maka...." Ucap Ace. Lalu api itu berubah arah mengenai patung Ratu Hati, membuat patung itu berwarna hitam.

" Ah.... Patungnya...." Ucap Ace. " Ini semua salahmu yang membelokkan apiku, Aku hanya ingin membakarmu." Jawab Grim. " Memangnya ada orang yang mau membiarkan orang lain membakar dirinya sendiri." Elak Ace.

" Berhenti!! Apa yang sudah kalian lakukan!!" Marah kepala sekolah. " Oh tidak.." Ucapku siap untuk dimarahi.

"Hih!? Kepala sekolah! Lari selamatkan dirimu! Kalau tidak kau akan diikat olehnya" Ucap Grim lalu melarikan diri sambil disusul Ace. "Percuma saja kau melarikan diri Grim." Ucapku pelan.

Dengan sekejap mata kepala sekolah menangkap Ace dan Grim dengan talinya.

" Aw... Sakitnya..." Ucap Ace. "Ini sudah yang kedua kalinya..." Ucap Grim. "Percuma kalian melarikan diri dariku!  Apa yang tadi pagi aku katakan, jangan membuat keributan. Dan kau Ren, kukira kau bisa mengawasi dan menjaga Grim." Marah kepala sekolah.

" Maaf.. Aku sudah mencoba menghentikan mereka berdua, Aku tidak mungkin berlari diantara mereka, sementara aku tidak punya kekuatan untuk melindungi diri." Ucapku. " Hah... Benar juga.. kau! Siapa namamu dan kelas berapa." Tanya kepala sekolah.

" Ace Trappola, kelas 1-a." Jawab Ace lesu. " Trappola, Grim, dan Ren sebagai hukumannya kalian harus membersihkan 100 jendela kaca sepulang sekolah di cafetaria." Ucap kepala sekolah.

"Heh.. tapi ini salahnya mengejek kami." Ucap Grim." Heh!? Aku juga?" Tanya Ace tidak percaya.

" Tentu saja, hukuman itu sudah sangat kuringankan. Seharusnya siapa yang mengotori salah satu dari ketujuh patung penyihir terhebat akan dikeluarkan dari sekolah. Atau kau lebih memilih untuk keluar, Trappola?" Jelas kepala sekolah.

" Apapun selain dikeluarkan.." Jawab Ace. " Kalau begitu, sepulang sekolah kalian langsung bersih bersih." Ucap kepala sekolah. Ace pergi menuju kelasnya.

" Pak Crowley, sebenarnya ada yang ingin kukatakan..." Ucapku sebelum kepala sekolah pergi. Dia berhenti lalu berbalik dan memiringkan kepalanya. " Ada apa?"

" Tentang ketujuh patung ini. Apa mereka sungguh nyata? Aku hanya pernah mendengar nama mereka dalam buku cerita dongeng. Dan mereka semua adalah tokoh antagonis dalam buku cerita." Jelasku.

"Hm.." Ucap kepala sekolah sambil berpikir. " Mereka semua nyata. Tapi Aku tidak pernah mendengar cerita dongeng seperti itu." Lanjutnya. " Apa kau yakin akan hal itu?" Tanya kepala sekolah.

" Mereka nyata? Tapi di tempatku itu hanya cerita fiksi, dan Aku sangat yakin akan hal itu."  Ucapku tegas. " Hmm.. kalau benar seperti itu sepertinya kau memang berasal dari dunia lain... Terimakasih atas informasinya. Aku akan mencari tahu tentang hal ini. Jadi tolong lanjutkan pekerjaanmu." Ucapnya lalu pergi.

" Kau berasal dari dunia lain?" Tanya Grim. Aku hanya mengangguk. " Ayo Kita selesaikan pekerjaan ini supaya bisa istirahat." Ucapku. Lalu melanjutkan pekerjaan bersih bersih sekolah.

Twisted wonderlandWhere stories live. Discover now