Chapter 2.3 Garden Scarlet

460 71 3
                                    

Aku pergi membangunkan Grim yang masih terlelap, lalu mulai bersih diri.
" Hei Ren, jangan lama-lama, nanti kita bisa telat" teriak Grim. Aku yang mendengar teriakan Grim segera bergegas untuk memakai seragam yang diberikan kepala sekolah.

" Akhirnya kamu keluar juga." ucap Grim. Grim yang melihatku dengan seragam terlihat iri. " Wah, seragamnya bagus juga ya, aku juga ingin pakai.." ucap Grim.

" Kamu lebih memilih seragam atau batu sihir?" tanyaku pada Grim. " T-tentu saja batu sihir, tapi.. " ucap Grim sedikit kecewa. Tiba-tiba aku mengingat sesuatu lalu kembali ke kamar untuk mengambil kamera dan bros batu hitamku dan menaruhnya dikantung celana ku.

" Hei kamu ini jangan tiba-tiba pergi begitu. " ucap Grim kesal." Kalian lama sekali, ayo kita ke sekolah." ucap Ace yang tiba-tiba ada disana.

Dijalan utama,
" Hei, jangan menghalangi jalanku~ mulai sekarang aku Grim yang hebat jadi murid di Night Ravens College! " teriak Grim bangga." Lihatlah kalung ku ini. Tidak seperti kalungmu yang jelek itu punyaku sangat bergaya. Terlebih lagi kamu tidak bisa menggunakan sihir kan? Kamu akan jadi tukang bersih bersih yang bagus hari ini. Nyhaha!" ejek Grim ke Ace.

" Hei Grim, jangan seperti itu. Kamu juga jangan banyak bertingkah yang menyebabkan masalah seperti kemarin. " tegurku." Grrrrgh! Aku akan mengingat ini, kalau saja sihir ku kembali awas saja kamu! "balas Ace kesal.

" Kemarin baru saja kepala sekolah memberitahu kita agar tidak membuat ulah lagi.. Lagipula, kamu akan dapat masalah dalam kelas dengan sihirmu yang terkunci ini. Bagaimana kalau kamu minta maaf pada ketua asrama Rosehearts dan memintanya untuk melepaskan itu?" saran Deuce.

" Sial. Aku sebenarnya benar-benar tidak ingin melakukannya! " jawab Ace." kita masih punya waktu sebelum pelajaran kan? Aku penasaran sama asrama lain. Ayo kita pergi melihat permintaan maaf dari Ace. " ucap Grim.

" Ini bukan tontonan tau! Terserah lah!" ucap Ace kesal. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka bertiga dan mengabadikan peristiwa ini dengan kamera pemberian kepala sekolah.

Sesampai di Aula cermin, kami semua masuk ke lorong cermin yang akan membawa kami ke asrama heartslabyul.

" Woah, sangat cantik! Sangat berbeda sekali dengan asrama kita!" ucap Grim sesaat sampai di asrama heartslabyul. " punya kita ini masih dalam tahap pengembangan, jadi jangan bandingkan dengan yang ini." ucap ku kesal. Kami berjalan menuju taman mawar tiba-tiba ada murid yang sedang tergesah gesah.

" Sial, aku harus menyelesaikan pengecatan mawar mawar ini." gumam murid itu." Oh, ada orang disini. " ucap Grim sambil menunjuk murid itu, tetapi sepertinya dia tidak menyadari kehadiran kami berempat.

" Oh, Bahaya. Kalau ada cat yang menyebar aku bisa kehilangan kepalaku. " ucap murid itu sambil mengecat mawar menjadi merah.

" Sepertinya aku pernah melihat adegan ini sebelumnya.." gumamku. " Hmmm.. Kalian berempat membutuhkan sesuatu?" tanya murid itu yang mulai menyadari kami.

" Apa yang sedang kamu lakukan? " tanya Ace. " ini? Seperti yang kamu lihat aku sedang mengecat mawar menjadi merah. " jawab nya. Kami semua terkejut." Eh? Kenapa?" tanya Deuce.

" Hm, reaksi kalian seperti baru pertama kali lihat, lucu sekali." ucap murid itu sambil tersenyum." Kalau aku melihat baik-baik, kalian murid baru yang menghancurkan lampu lilin yang harganya sepuluh juta madol kemarin kan." lanjutnya.

" Apa kita akan selalu mendengar tentang lampu lilin sampai kita lulus.. " tanya Ace pasrah. " Dan kamu itu orang yang menambah hukuman dengan mencuri kue tart dari ketua asrama kemarin malam! Aku sangat beruntung bertemu dengan murid baru yang terkenal, pagi ini" lanjut murid itu sambil menunjuk Ace.

" Hei, hei, hei ayo kita selfie!" ucap nya sambil mengambil gambar kami. " boleh aku taruh ini di Magicame? Katakan namamu jadi aku bisa memberi tanda." lanjut nya. 'orang ini riang sekali' pikirku.

" Deuce Spade" jawab Deuce. " Ace" jawab Ace singkat. " Grim dan pembantuku!." ucap Grim. Aku dengan kesal memukul kepala Grim dengan keras. Grim merengek kesakitan sambil memegang kepalanya yang kupukul.

" Bukan. Namaku Ren, dan aku bukan pembantunya." ucap ku kesal. " upload selesai! "ucap murid itu." Ah, aku ini senior kalian kelas tiga, Cater Diamond. Panggil saja Cater. Atau Cay juga tidak apa. Senang bertemu kalian. " ucap Cater-senpai memperkenalkan diri.

" Senang berkenalan dengan mu juga. "ucap ku." Ah, aku dengar kamu itu pengawas sekaligus ketua asrama di asrama Ramshackle. Apa nyaman tinggal disana? Disana gelap dan kamu tidak bisa dapatkan gambar yang bagus untuk magicame. Aku kasihan padamu. " ucap Cater-senpai.

" Orang ini benar-benar tidak bisa mengontrol mulut nya. "ucap Grim." Ah. Aku tidak punya waktu untuk bercakap cakap! Pestanya dua hari lagi. Aku tidak ingin kehilangan kepalaku karena telat! "ucap Cater-senpai panik.

" Hei, kalian mau  membantu ku mengecat mawar ini? " tanya Cater-senpai." tapi kenapa senpai melakukan sesuatu yang aneh ini? " tanya Ace balik.

" Karena mawar merah saat pesta sangat menarik untuk diabadikan! Sepertinya  " jawab nya bingung " Aku juga dapat kerjaan mengganti warna burung flamingo untuk pertandingan, Jadi aku sibuk dengan semua pekerjaan ini. " jelas Cater-senpai.

" Kau mengubah warna burung flamingo!? Pekerjaanmu sangat aneh. " ucap Grim." Jadi kue tart yang dimakan Ace akan digunakan saat pesta ulang tahun ketua asrama. Makanya dia sangat marah.. "ucap Deuce." Nope? Tidak seperti itu kok. " sanggah Cater-senpai.

" Bukan itu!? Lalu ulang tahun siapa? " tanya Ace terkejut." Bukan ulang tahunnya siapa siapa. Lusa itu tradisi asrama kita 'unbirthday party'. Ketua memilih hari dimana tidak ada yang ulang tahun lalu mengadakan pesta teh. " jelas Cater-senpai.

" Apa apaan itu!? " ucap Ace tidak terima." itu pikir nanti saja! Yang kalian harus lakukan sekarang mengecat mawar jadi merah! Deuce dan Grim kalian berdua bisa menggunakan sihir untuk melakukannya. Ace dan Ren, karena kalian tidak bisa menggunakan sihir, ini peralatan mengecat." ucap Cater-senpai sambil memberikan peralatan.

" Kita bisa mengganti warna dengan sihir.. "ucap Deuce ragu." Aku tidak pernah melakukannya. " ucap Grim.

" Tenang saja! Kita akan mencari jalan keluarnya! Lebih baik kita bergegas kalau tidak ingin kehilangan kepala kita sama ketua asrama~" ucap Cater-senpai.

Twisted wonderlandWhere stories live. Discover now