Chapter 2.7 Rigorous tradition

233 32 0
                                    

Setelah mengambil makan siang kami berempat duduk bersama di meja yang kosong.

Setelah duduk Grim langsung memakan makan siang ya dengan lahap. Sedangkan Aku membuka buku yang kubawa.

" Enak sekali, telur di omericenya lembut dan empuk, nyam-nyam..." ucapnya sambil makan. Aku hanya menggeleng kepala.

" Kalau mau bicara, telan dulu makanan yang ada dimulutmu itu." Ucapku. " Ren, kamu tidak makan?" Tanya Deuce. " Aku tidak lapar." Jawabku tidak terlalu peduli dengan rasa laparku.

" Tapi setidaknya makanlah sesuatu, kita masih ada pelajaran setelah ini." Ucap Deuce lagi sambil memberikan cupcakenya kepadaku. " Kamu tidak perlu memberikan ini padaku, Aku sudah terbiasa seperti ini." Tolakku halus.

" Apa maksudmu sudah terbiasa? Kamu sehari makan berapa kali?" Tanya Ace penasaran. " Sekali." Jawabku singkat.

Ace dan Deuce yang sedang makan tersedak mendengar jawabanku. " Hah? Kok bisa? Emangnya orang tuamu kerja apa sampai anaknya makan sehari sekali." Tanya Ace teriak. Aku hanya diam sejenak.

" Mereka sudah tidak sejak aku kecil." Jawabku singkat sambil kembali membaca buku. Mereka berdua langsung terdiam. "Maaf." Ucap Ace.

" Tidak masalah, itu sudah lama jadi tidak perlu khawatir." Jawabku masih sambil membaca. Suasana dimeja jadi hening.

" Ne, omong omong tentang asrama, asrama yang lain seperti apa ya?" tanya Grim sambil memecahkan suasana hening. Sebelum Ace dan Deuce mau menjawab Cater-senpai datang dengan laki-laki berambut Hijau berkaca mata.

" Kalian tau patung 7 penyihir hebat yang di pajang di Jalan Utama kan? Ketujuh asrama di buat berdasarkan patung itu." jawab Cater-senpai sambil membawa makan siangnya.

"Eh?!? Kau yang tadi pagi itu." " Ah! Kau yang menipu kita untuk mengecat mawar." ucap Grim dan Ace terkejut.

" Mengatai aku menipumu itu kejam sekali. Aku melakukannya juga bukan karena aku ingin. Itu hal biasanya yang di lakukan di asrama kita, jadi mau bagaimana lagi. " jelas Cater-senpai.

" Tapi sepertinya Senpai menikmatinya." ucap Deuce. " jangan begitu dong, Deuce-chan. Peraturan itu hanya untuk dalam asrama sekarang aku hanya kakak kelasmu yang baik hati.

" T-tolong jangan panggil aku dengan tambahan '- chan' Senpai! " ucap Deuce malu

" Haha, itu hanya cara Cater menunjuk kasih sayangnya pada orang." ucap laki-laki berkaca mata. " Siapa orang yang disebelahmu Senpai?" tanya Ace.

" Ah, maaf. Namaku Trey, Trey Clover. Aku kelas tiga asrama Heartslabyul sama seperti Cater. Dan kamu pasti anak baru yang bertanggung jawab di asrama yang tidak terpakai itu kan? Aku dengar dari Cater. Maaf ya mereka berdua sudah membuat masalah untukmu." ucap Trey-senpai.

" Ano, aku juga duduk disini.. " ucap Ace. " Sudahlah, kita ini satu asrama, jadi jangan terlalu dipermasalahkan. Ayo kita semua tukaran nomor. "ucap Cater-senpai semangat.

" Aku tidak punya handphone. " ucapku datar. " He?! Kamu tidak punya handphone. Wow, kamu seperti spesies langka. Ah aku tau tempat untuk dapat handphone dengan harga murah, bagaimana kalau kita nge-Date sambil membeli handphonenya. " ucap Cater-senpai sambil tersenyum.

" Hei Cater, dia jadi terkejut. " ucap Trey-senpai

" Hahaha, maaf maaf!" ucap Cater-senpai sambil tertawa.

" Hmm. Namamu Ren ya? Mana makan siangmu? "Tanya Trey-senpai. " Aku tidak lapar, senpai" jawabku. " Setidaknya makan walau hanya sedikit" ucap Trey-senpai sambil memberikan rotinya padaku. Aku ingin menolaknya, tapi Trey-senpai tetap memaksa, jadi ku terima saja.

" Hmm, jadi kalian ingin tau asrama yang lain ya. Tenang saja, senpaimu yang baik hati ini akan memberitahu semua yang ingin kalian ketahui." ucap Cater-senpai percaya diri.

" Daripada asrama lain, bagaimana kalau Senpai memberitahu tentang asrama kita dulu. Apa apa an dengan ' Aturan Ratu Hati' itu? " tanya Ace kesal.

" Pertama, kalian tau tentang legend Ratu hati kan? Dia yang membuat peraturan ekstrim yang harus dipatuhi oleh semua orang yang tinggal di wonderland" Trey-senpai mulai menjelaskan. Aku yang penasaran ikut mendengarkan, karena dari yang di cerita kan Ace waktu itu berbeda dengan cerita dari duniaku.

" Asrama kita Heartslabyul mengikuti konsep itu, mengenakan seragam dengan pita lengan berwarna merah, hitam sama seperti gaunnya, dan ikut menegakkan Aturan yang dia buat" Lanjut Cater-senpai.

"Kedengarannya seperti tempat yang tidak menyenangkan dan menyebalkan." ucap Grim terus terang. Trey dan Cater hanya tertawa canggung

" Seberapa ketatnya peraturan itu tergantung ketua asrama. Tahun lalu tidak terlalu ketat" ucap Cater-senpai.

" Dan ketua Riddle adalah ketua yang paling ketat dan serius dari semua ketua asrama sebelumnya. Dia mengikuti Aturan itu semaksimal mungkin." ucap Trey-senpai.

" Bleh... Menyebalkan sekali.." kesal Ace.

" Lalu seperti apa tempat yang lain?" tanya Grim penasaran.

" Seperti yang di ucapkan Cater. Di sekolah ini ada 7 asrama representasi dari 7 patung para penyihir terhebat." Ucap Trey-senpai mulai menjelaskan.

" Setelah Heartslabyul, ada Savanaclaw, Octavinelle, Scarabia, Pomefiore, Ignihyde dan terakhir Diasomnia."

Twisted wonderlandWhere stories live. Discover now