3. 🍒

12.9K 1.9K 301
                                    

Sudah satu jam lebih sejak kepergian Bambam dari apartemen Jungkook dan meninggalkan Lisa di sana. Cukup banyak petuah konyol yang di berikan Bambam pada adik sepupunya itu. Seperti harus rajin mandi, tidak boleh terlalu sering memakan makanan instan, tidak boleh tertidur di depan televisi, dan yang paling penting tidak boleh membuat isi rumah Jungkook berantakan.

Petuah-petuah dari Bambam cukup membuat Lisa merasa malu. Apalagi saat gadis itu menangkap keterkejutan di raut wajah Jungkook. Sungguh, jika pria itu tak ada di antara ia dan Bambam, mungkin ia akan menendang tulang kering Bambam dengan keras.

Ayolah, Lisa ingin terlihat baik dan manis di depan Jungkook --pria yang kini menjadi idamannya-- tak bisakah Bambam menjaga image Lisa? Setidaknya kali ini saja.

Hingga akhirnya Bambam benar benar pergi setelah ia mengusap puncak kepala Lisa. Membuat surai berponi gadis itu menjadi berantakan.

Dengan lambaian tangan pelan, Lisa melepas kepergian Bambam. Hingga kemudian Lisa terkesiap saat pintu abu-abu itu tertutup rapat. Membuatnya tersadar jika ia hanya bersama Jungkook saja kali ini.

Jungkook berbalik dan ia mendapati Lisa yang tengah menunduk. Jungkook tersenyum tipis. Tinggi Lisa yang ternyata hanya sebatas pundaknya, mengharuskan pria itu sedikit membungkukkan badan demi melihat wajah Lisa yang tengah menunduk.

Jungkook mengulurkan tangannya. Membuat Lisa mendongak perlahan. Dan ya, Lisa merasa lemas ketika melihat kedua sudut bibir Jungkook membentuk sebuah lengkungan indah yang menghiasi wajah tampan pria tersebut.

"Hei, namamu Lisa kan? Aku Jungkook. Lee Jungkook."

Sempat membeku beberapa saat, Lisa mulai mengulurkan tangannya, menyambut uluran tangan Lee Jungkook.
"Aku Lisa. Lalisa Alexandra. Maaf jika aku merepotkan mu paman.. mohon bantuannya.." Lisa membungkukkan badannya 90° setelah tautan tangan mereka terlepas.

Senyuman Jungkook mengendur. Lagi-lagi Lisa memanggilnya paman. Aisshh..
"Berapa usia mu?" Tanya Jungkook akhirnya.

"20 tahun paman.. tapi tiga bulan lagi usia ku 21 tahun."

Tak ingin memusingkan panggilan yang di alamatkan Lisa padanya, Jungkook akhirnya mengangguk dan mempersilahkan Lisa kembali melanjutkan aktivitasnya. Membersihkan kamar yang akan gadis itu tempati.

Dan kini, Lisa benar-benar tenggelam dalam aktivitasnya. Menjadikan kamar bernuansa light grey itu menjadi tempat senyaman mungkin baginya. Bahkan tanpa sungkan, Lisa mulai menggantungkan jajaran gambar dirinya yang di ambil dari berbagai pose. Dari ala-ala candid hingga pose duck face.

Gadis itu tak sadar jika di balik pintunya yang setengah terbuka itu, Jungkook berdiri dan melihat Lisa yang tengah sibuk. Hingga akhirnya pria itu benar-benar mengetuk pintu dan membuat Lisa mengalihkan atensinya.

Tok tok tok..

Lisa menoleh dan ia mendapati presensi Jungkook di ambang pintu yang masih tak terbuka sempurna itu.

"Lisa, kau mau makan apa? Ini sudah waktunya makan siang. Mau ku masakkan apa?"

Mendengar ucapan Jungkook, Lisa sontak melirik arloji di pergelangan tangannya. Ah iya, ini sudah waktunya makan siang ternyata.

"Tidak perlu repot-repot paman, aku bisa memasak sendiri.." ucap Lisa seraya memasang senyum manis di wajahnya.

"Dan membiarkan mu membakar dapurku?"

Senyum Lisa mengendur.

Jungkook menghela nafas. "Bambam bilang kau hampir membakar dapurnya saat ia membiarkanmu memasak sendirian." Jelas Jungkook yang menangkap keterkejutan di wajah Lisa.

Chef, I Love You! || Lizkook [END - DI NOVELKAN] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang