23. 🍒

16.7K 1.3K 445
                                    

Lisa melangkahkan kakinya dengan sedikit ragu. Guratan guratan kecil tampak memenuhi dahinya yang mengernyit, menggambarkan kecemasan yang tengah melanda dirinya. Sedangkan tepat di sebelahnya Jungkook melangkahkan kaki dengan setiap ketukan langkah yang tegas. Pandangan pria itu menatap lurus kedepan dengan sebelah tangan yang menggelantung bebas dan tangan lain saling bertaut dengan tangan Lisa.

Mereka terus melangkahkan kaki tanpa memperdulikan ramainya orang yang memenuhi Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Thailand ini. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama Lima jam, kini Lisa dan Jungkook telah tiba di Thailand.

Jujur, sebenarnya Lisa sangat tidak siap dengan kepulangannya kali ini. Bahkan ia tidak mengetahui apapun tentang rencana Jungkook yang akan membawanya pulang begitu cepat. Lisa mengira jika kepulangannya masih sekitar bulan depan, namun siapa sangka jika hanya tiga hari berselang setelah hari ulang tahunnya? Bahkan Lisa hanya melongo saat Jungkook menyodorkan dua tiket pesawat menuju negaranya dua hari yang lalu. Entah ekspresi apa yang harus ia tunjukkan saat itu. Rasa bahagia dan terharu, atau rasa gugup dan takut.

Namun nyatanya kini mereka berada di Thailand, negara di mana Lisa lahir dan di besarkan. Jungkook tampak sangat antusias, dari balik masker yang menutupi wajah tampannya, sangat ketara raut binar tercetak jelas di sana.

Namun hal berbeda menguar dari raut wajah Lisa. Ia masih merasa takut dan gugup jika kedua orang tuanya bertanya tentang Jungkook. Ia di ijinkan pergi ke Korea dengan dalih belajar menjadi Chef yang hebat, namun yang ada ia malah membawa pulang seorang pria. Sangat jauh bukan?

Sebenarnya kedua orang tua Lisa telah mengetahui tentang Jungkook. Itu karena semalam saat Lisa menghubungi kedua orang tuanya dan berkata jika ia akan pulang, kedua orang tua Lisa sangat bahagia.

Ayah Lisa juga berkata jika ia akan membuatkan semua makanan kesukaan Lisa. Namun suasana berubah seketika saat Lisa berkata jika ia tak pulang sendirian namun bersama seorang teman. Dan semua semakin kacau bagi Lisa ketika Jungkook mengambil alih ponsel Lisa dan memberi salam serta memperkenalkan diri sebagai kekasihnya.

Saat ponsel itu kembali ke telinga Lisa, terdengar helaan nafas pelan dan berat dari sang ayah lengkap dengan sebuah ucapan, "Bawa kemari teman mu itu sayang, ayah ingin melihatnya sendiri."

Ya Tuhan, rasanya jantung Lisa seperti berpindah ke lambung di detik itu juga.

"~~~"

"~~.."

"Sayang!"

Lisa terkesiap, kedua matanya mengerjap cepat. Lisa mengalihkan atensinya pada Jungkook dengan pandangan bingung dan seolah bertanya 'apa?'

Jungkook menghela nafas panjang, maskernya kini tak lagi menutupi wajah tampannya, Melainkan masker itu telah turun sampai ke area dagu.
"Bapak ini bertanya alamat rumahmu sayang."

Seperti orang linglung, Lisa mengedarkan pandangan ke sekeliling. Dan ia baru sadar jika ia berada di dalam sebuah mobil lengkap dengan seorang pria paruh baya yang menatapnya dengan ramah. Astaga, bahkan Lisa tak sadar jika ia telah berada di dalam sebuah taxi.

"Ah maaf, rumah ku di jalan xxx.." Ucap Lisa menyebutkan alamat rumahnya.

Sang sopir mengangguk dan mulai berfokus di balik kemudi hingga sekejap berikutnya kendaraan itu mulai melaju membawa kedua pasangan itu.

Di kursi penumpang, Jungkook menautkan jari jemarinya dengan jari jemari Lisa. Membawa tangan itu ke arah bibirnya dan mengecupnya lembut.

Lisa menoleh, kedua manik mata mereka bertemu dan saling menatap dalam. Hati Lisa menghangat, gadis itu lantas membawa kepalanya untuk bersandar di pundak lebar Jungkook.

Chef, I Love You! || Lizkook [END - DI NOVELKAN] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang