8. 🍒

12.5K 1.8K 230
                                    

Di dalam mobil yang membelah jalanan kota Seoul itu, Lisa menautkan jari jemarinya dengan kepala menunduk. Sedangkan Jungkook terlihat fokus mengemudi. Namun Lisa sama sekali tidak mengetahui jika Jungkook sebenarnya sesekali melirik ke salah satu jari tangannya yang terbalut perban.

Jungkook menghela nafas pelan. Entah mengapa ia merasa begitu khawatir saat jari Lisa terluka. Ah, Jungkook tau. Kekhawatirannya itu mungkin itu karena ia merasa bersalah dan bertanggung jawab atas luka Lisa. Bagaimana tidak? Lisa terluka karena membantunya. Ya, murni karena itu.

Jungkook menghela nafas pelan. Suasana hening dan ia tak tau harus memulai pembicaraan tentang apa. Lagipula Lisa terus menunduk. Jungkook semakin bingung dan akhirnya ia memilih untuk diam. Mungkin itu lebih baik.

Suasana jalanan memang lenggang. Bahkan matahari masih bersinar dengan sempurna di balik awan sore, namun Jungkook telah membawa Lisa pulang. Ia memang mempercepat pekerjaannya. Tujuannya satu, agar Lisa dapat segera beristirahat di rumah. Dan ayolah, itu hanya luka kecil di ujung jari. Sepertinya Jungkook sedikit berlebihan.

Jungkook kembali menghela nafas.

"Lisa.." pada akhirnya Jungkook bersuara namun tanpa mengalihkan fokusnya.

Lisa menoleh mendengar suara Jungkook. Menatap Jungkook dengan wajah memelas dengan air mata yang seperti hendak keluar. Sungguh wajah Lisa justru terlihat sangat menggemaskan!

"Maaf.." ucap Jungkook pelan.

Lisa terdiam. Ia kembali menunduk.

"Paman.." ucap Lisa akhirnya. Terdengar lirih.

"Hmm.."

"Jangan marah.. aku akan berhati hati lain kali.."

Jungkook kembali menghela nafas. Pria itu mengulurkan sebelah tangannya dan meraih puncak kepala Lisa. Mengusak surai Lisa perlahan namun tetap dengan pandangan lurus ke depan.
"Aku tak marah. Sudah jangan bersedih." Ucap Jungkook.

Sepertinya Lisa tak sadar jika Jungkook mendaratkan telapak tangan besarnya pada kepala Lisa. Terbukti gadis itu hanya mengangguk pelan. Namun saat Jungkook menarik tangannya dari puncak kepala Lisa, gadis bermata bulat seketika tersadar dan ia tercengang.

Lagi-lagi Lisa merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Diam-diam Lisa menggigit pelan bibir bawahnya. Ini adalah dua kali mereka melakukan skinship hari ini. Yang pertama adalah saat Jungkook memeluknya dari belakang saat di dapur tadi. --ralat, sebenarnya bukan memeluk.--

Dan akhirnya perjalanan mereka kembali berlanjut dengan keheningan hingga akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Yakni, apartemen Jungkook.

•••

Sesampainya di apartemen, Lisa segera memasuki kamarnya. Ia akan mandi terlebih dahulu sebelum membantu Jungkook untuk menyiapkan makan malam. Hal sama juga di lakukan oleh Jungkook, pria itu melenggang memasuki kamarnya. Bermaksud melepas sejenak lelahnya.

Namun baru akan menghempaskan badannya di ranjang, suara bell pintu mengalihkan fokusnya. Jungkook menghela nafas dan berbalik. Berjalan menuju pintu depan demi melihat siapa yang datang.

Pintu terbuka dan di balik pintu, ia melihat dua sosok pria dan wanita tengah berdiri di depannya.

"Hai.."

Jungkook menggeser tubuhnya satu langkah. Memberi ruang agar tamunya bisa masuk ke dalam rumahnya.

"Apa kau baru pulang?" Tanya sang tamu, melangkahkan kakinya masuk.

"Ya, aku bahkan belum mandi." Jawab Jungkook seraya menutup pintu.

"Lisa di mana?"

"Di dalam kamarnya. Dan oh ya, kenapa kau baru datang? Ku pikir kau sudah melupakan adikmu itu." Ucap Jungkook pada tamunya yang ternyata Bambam, kakak sepupu Lisa.

Chef, I Love You! || Lizkook [END - DI NOVELKAN] ✓Where stories live. Discover now