6. 🍒

13K 1.8K 260
                                    

Seminggu telah berlalu sejak pelajaran memasak pertama Lisa yang hasilnya gagal total. Warna masakan Lisa menghitam, dan lagi garam dan mericanya kebanyakan. Jangan bayangkan bagaimana raut wajah Jungkook saat mencicipi masakan lisa. Ayolah, Lisa saja sampai harus menggigit bibir bawahnya karena takut. Sungguh, ia merasa kasihan pada Jungkook.

Semuanya.. Hancur sudah.

Cooking class yang di berikan Jungkook ternyata sangat jauh dari ekspektasi Lisa. Gadis itu berangan jika Jungkook akan mengajarinya dengan telaten dan lemah lembut. Ada adegan memegang pisau bersamaan, atau Jungkook menggenggam pergelangan tangannya saat ia berkutat dengan pan dan segalanya. Namun angan hanya tinggal angan. Karena nyatanya Jungkook hanya berdiri di sisi Lisa dan membiarkan gadis itu bereksperimen sendiri. Jungkook harus tau, sejauh mana kemampuan memasak Lisa. Dan hasilnya? Jangan di tanya.

Jungkook mendapat libur dua kali dalam seminggu dan dua kali pula Lisa belajar memasak. Yang kedua adalah kemarin, Jungkook mengusulkan membuat pasta dengan saus buatan Lisa sendiri. Saus tomat, saus yang menurut Jungkook adalah yang paling gampang. Oke, pastanya mungkin berhasil. Tapi tidak dengan sausnya. Saus Lisa bahkan hanya berasa benar-benar tomat dan tak ada rasa lain. Jungkook sampai berkomentar, "Kau membuat saus atau jus tomat?"

Mungkin jika resto tak begitu ramai dan Jungkook tak harus lembur dalam beberapa kali, ia akan bisa mengajari Lisa memasak di waktu senggangnya. Tapi kenyataannya Jungkook sangat sibuk. Bahkan Lisa sampai tak percaya diri untuk kembali memasak. Jungkook mengetahui hal itu saat ia pulang larut malam dan mendapati lagi-lagi Lisa memakan mie instan. Jungkook murka dan membuat Lisa menunduk dalam. Hingga akhirnya Lisa mengaku jika ia tak percaya diri untuk memasak dan memakan masakannya sendiri. Sungguh, harga diri Jungkook sebagai seorang chef tercoreng seketika.

Kini di dalam ruang ganti, Jungkook termenung di depan lokernya. Kepalanya terasa pening kala mengingat presensi Lisa. Bagaimana tidak? Kemampuan Lisa sama sekali tak ada perkembangan dan lagi ia juga sangat sibuk. Entah mengapa, rasa tanggung jawabnya akan kemampuan memasak Lisa menguat begitu saja tepat setelah Bambam menitipkan Lisa padanya. Lagipula mau di taruh di mana muka Jungkook jika dia telah menyanggupi permintaan Bambam tapi nyatanya Lisa tetap tidak bisa memasak?

Jungkook menghela nafas panjang, jam kerjanya telah usai tapi ia tak kunjung pulang. Segalanya terasa berputar di dalam kepalanya. Pria itu memejamkan matanya dengan punggung yang bersandar di sofa. Sesekali ia memijit pelipisnya pelan. Ah, mungkin secangkir kopi panas mampu menguraikan pikiran buntu di kepalanya.

Dengan pelan Jungkook mulai beranjak dan menuju dapur, berniat membuat secangkir kopi di sana.

Pria itu terus melangkah, bahkan apron miliknya belum terlepas. Beberapa langkah kemudian, Jungkook telah sampai di dapur. Meraih cangkir gelas dan mulai menyeduh kopi miliknya.

"Jung, kau belum pulang?" Jin mengernyit kala melihat presensi Jungkook di depannya.

Jungkook menghela nafas. "Jika kau melihatku di sini, artinya aku belum pulang Jin."

"Hyung! Panggil aku hyung!" Jin berteriak pada Jungkook yang telah berlalu. Jin menghela nafas, tak biasanya Jungkook seperti ini. Wajah kusut dan lagi, pria itu menyeduh kopi? Jin sangat paham. Jika Jungkook meminum minuman pahit itu, pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

"Hei, selesaikan pesanan-pesanan ini, jam istirahat ku, aku ambil sekarang." Ucap Jin pada seorang asisten kepala dapur yang spontan mendapat anggukan mengerti itu.

Jin melangkah keluar dari dapur dan menuju ruang ganti, tempat di mana ia dan Jungkook biasa melepas lelah. Jin membuka pintu ruang ganti itu dan ia mendapati presensi Jungkook yang tengah berdiri di depan Jendela dengan secangkir kopi di tangannya.

Chef, I Love You! || Lizkook [END - DI NOVELKAN] ✓Where stories live. Discover now