16. 🍒

22.2K 1.8K 355
                                    

Dalam tidurnya, Lisa mengernyit saat ia merasakan deru nafasnya seperti terhalang sesuatu. Dengan pelan mata Lisa mengerjap dan seketika kedua mata itu membola sempurna saat ia mendapati sebuah kain tipis berada tepat di depan wajahnya.

Lisa memundurkan kepalanya secara spontan. Dan degup jantungnya berdetak dua kali lebih cepat saat ia menyadari jika kain di depan wajahnya itu adalah kaos tipis tanpa lengan milik Jungkook. Masih dengan keterkejutannya, pandangan mata Lisa menelusuri laki-laki yang masih terlelap di depannya itu.

Ah, Lisa tau. Rupanya ia telah tidur dalam dekapan Jungkook dan wajahnya menghadap dada bidang Jungkook. Itulah sebabnya mengapa ia merasa pernafasannya seperti terhalang sesuatu. Dan lagi, Lisa melirik melalui ekor matanya. Kepalanya berbantal lengan kekar milik Jungkook lengkap dengan sebelah lengan pria itu yang melingkar manis di pinggangnya.

Fix! Jungkook memeluk Lisa semalaman!

Lisa sontak melirik ke arah bawah. Pakaiannya masih lengkap. Begitu juga dengan Jungkook. Ah, rasanya ia lega namun entah mengapa ia juga merasa kesal. Hingga tanpa sadar gadis itu menghela nafas panjang.

Perlahan, Lisa menggeliatkan tubuhnya. Menarik kepalanya dari lengan Jungkook dan meluruskan lengan itu. Lisa tak ingin lengan Jungkook kebas akibat ia jadikan bantal semalaman. Ya, meskipun mungkin memang sudah kebas.

Lisa menghela nafas lega kala ia berhasil memindahkan tangan itu dari dirinya. Termasuk tangan Jungkook yang melingkar lembut di pinggang rampingnya. Lisa masih tak mau ambil pusing mengapa Jungkook bisa tidur di sebelahnya. Keadaan yang baru bangun dari tidur, sepertinya membuat nyawa Lisa belum terkumpul sepenuhnya.

Baru akan beranjak dari ranjang, Lisa terjingkat kala tiba-tiba lengan kekar Jungkook kembali melingkar di pinggangnya. Malah kini lengan itu mendekap dengan erat lengkap dengan tubuh Jungkook yang Lisa rasakan telah merapat ke tubuhnya.

"Mau kemana?" Suara berat Jungkook khas suara bangun tidur membuat mata Lisa mengerjap lucu. Jantungnya berdegup kencang. Terlebih saat ia merasakan hembusan nafas Jungkook di leher belakangnya. Geli, namun ia masih mencoba berusaha menahannya.

"Aku akan ke kamar mandi paman. Sekarang aku bisa ikut bekerja kan?" Jawab Lisa tanpa menoleh ke Jungkook.

"Diam saja di sini. Aku libur. Diam dan biarkan aku memelukmu."

Mendengar ucapan Jungkook, hati Lisa menghangat. Gadis itu lantas berbalik dan balas memeluk Jungkook. Menenggelamkan kepalanya di dada bidang Jungkook. Membuat Jungkook tersenyum dan mengecup puncak kepala Lisa dengan gemas.

"Paman.."

"Hmmm.."

"Semalam pulang jam berapa?"

"Entahlah, mungkin tengah malam.."

Lisa menarik kepalanya dari dada bidang Jungkook dan kini gadis itu mendongak. "Tengah malam? Apa kau pergi ke suatu tempat dulu?"

Jungkook mengernyit mendengar pertanyaan Lisa. Pria itu sampai membuka kedua matanya meskipun masih belum terbuka sempurna. "Maksudmu apa sayang?"

Seeerr.. darah Lisa berdesir saat Jungkook memanggilnya dengan sebutan sayang. Eh tapi tunggu, dia tak boleh terlena.

"Y-ya mungkin kau mampir ke suatu tempat dulu?" Lisa masih kekeh dengan pertanyaannya.

Jungkook membangunkan dirinya. Pria itu berbaring namun kepalanya bertumpu pada salah satu tangannya. Ia menatap wajah Lisa yang masih terlentang di sebelahnya.
"Bicara yang jelas.." ucap Jungkook yang seketika membuat Lisa sedikit tergagap.

Chef, I Love You! || Lizkook [END - DI NOVELKAN] ✓Where stories live. Discover now