4. 🍒

12.9K 1.8K 255
                                    

Di jalanan kota Seoul yang tak begitu padat itu, Jungkook melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membelah jalan raya. Sesekali pria itu melirik arloji yang melingkar manis di pergelangan tangannya. Pukul setengah dua siang, itu artinya masih banyak waktu dan ia tak akan terlambat.

Namun kendati masih mempunyai banyak waktu, entah mengapa Jungkook melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Ah, mungkin ini efek mood yang ia bawa dari rumahnya hari ini. Jujur saja ia merasa kesal meskipun ia sendiri tak paham betul apa penyebabnya.

Sekitar lima belas menit kemudian, Jungkook pun tiba di tempat kerjanya. Sebuah restauran ternama yang menghidangkan berbagai masakan Eropa . Dengan Jungkook dan Shin SeokJin sebagai Chef utamanya tentu saja.

Selesai memarkirkan motor dan melepas helm nya, Jungkook segera melangkah menuju ruang ganti melalui jalur khusus karyawan. Ia memang harus mengganti bajunya dengan seragam kerja, sebelum akhirnya berkutat dengan segala bahan dan asap masakan.

Di dalam ruang ganti, suasana memang selalu sepi. Jungkook berjalan menuju lokernya dan mulai berganti baju. Menggulung lengan seragamnya yang panjang, dan tak lupa pria itu mengikat rambutnya yang sedikit panjang. Jangan bayangkan betapa kerennya dia, bahkan mungkin jika Lisa melihatnya, gadis itu bisa saja meneteskan sedikit air liurnya.

Cklek

Jungkook menoleh, dan ia mendapati Jin yang memasuki ruang ganti. Tanpa bicara Jungkook kembali melanjutkan aktivitasnya. Yakni bersiap siap.

"Haaaaahh.. aku lelah.." ucap Jin tiba-tiba. Pria itu telah berbaring di sofa dengan penampilan yang bisa di bilang berantakan.

Jungkook diam, tak menjawab apapun.

"Hei Jung, kau mendengarkan ku tidak?"

"Ya, aku mendengar mu. Kau pikir aku tuli?"

"Kalau kau mendengar, kenapa kau tidak menjawab?!" Nada suara Jin meninggi, terdengar sedikit frustasi.

"Ku jawab atau tidak, kau juga akan tetap melanjutkan ucapan mu. Jadi sama saja kan?"

Mendengar ucapan Jungkook, Jin mendecih. "Kau ini!" Gerutunya.

Jungkook menghela nafas. "Kau kenapa lagi? Apa Jisoo meminta hal aneh-aneh lagi?"

"Hya! Jangan memanggilnya seperti itu! Jangan memanggilnya dengan akrab! Dia istriku!"

Jungkook memutar bola matanya malas. Pria itu berbalik dan ikut mendudukkan dirinya di depan Jin. Waktunya untuk bekerja masih lumayan lama. Lagipula restauran tak begitu ramai saat ini.
"Baiklah, apa istrimu meminta mu melakukan hal-hal aneh lagi?"

Kali ini Jin menghela nafas pelan. "Iya, istriku itu hampir tiap malam mengidam. Bahkan tadi malam dia meminta tteokbokki pukul setengah dua pagi. Aku sampai pusing mencarinya."

"Mengapa kau tak memasaknya sendiri ?" Jungkook mengernyit heran.

"Jisoo memintaku membelinya, bukan memasaknya."

Jungkook terkekeh, ia merasa lucu kala membayangkan penderitaan Jin yang mencari tteokbokki di tengah malam.

"Tapi kau tau Jung? Aku memang lelah. Usia kandungannya yang masih dua bulan itu benar-benar mengurangi waktu istirahatku. Tapi aku bahagia, dia tengah mengandung anakku. Dan rumah kami akan semakin ramai." Jin bercerita dengan semangat, namun Jungkook mendengarkan dengan ekspresi datarnya

"Aissshh.. aku lupa. Untuk apa aku bercerita pada pria kesepian sepertimu."

Kedua alis Jungkook menukik. "Pria kesepian? Siapa yang kau maksud?"

Chef, I Love You! || Lizkook [END - DI NOVELKAN] ✓Where stories live. Discover now