getting closer pt. 1

11.3K 1.1K 136
                                    





warning!
typos
4,6K words
bamlis's awkward scenes
jaerose's fluffy scenes







•••

UTS selesai, mereka memiliki satu minggu waktu libur sampai perkuliahan kembali dimulai. Berhubung acara makrab industri diundur sampai liburan akhir semester, di waktu kosong ini empat sejoli menghabiskan waktu dengan kegiatan masing-masing.

Bram yang mendaftar ukm mapala memilih untuk bergabung dengan acara yang diadakan oleh ukm itu yaitu rafting di sungai Citarik. Ia mendaftar bersama teman sekelasnya Yogi yang kebetulan juga mendaftar ukm mapala.

Bram memang menyukai kegiatan seperti ini, semenjak SMA ia senang mengikuti kegiatan semacan hiking, outbound, rafting atau paragliding bersama teman-temannya. Hobinya adalah pergi ke tempat yang baru dan melakukan hal yang memicu adrenalin.

Hari itu, sesuai dengan jadwal yang di tentukan, mereka para mahasiswa yang ikut diharuskan sudah berkumpul di pos satpam kampus jam enam pagi.

Bram datang bersama Yogi jam enam kurang lima belas, ia sengaja datang lebih awal karena ia anggota baru, tidak enak jika datang terlambat. Bahkan Yogi sampai menginap di rumah Bram malam sebelumnya agar bisa berangkat bersama.

Setelah memarkir mobil, Bram dan Yogi jalan menghampiri tempat berkumpul, tak banyak yang mereka bawa hanya tas ransel sedang. Berangkat pun hanya memakai kaus, jaket dan celana training pendek.

Dari jauh Bram melihat Deka, sesama anggota mapala yang masih baru sepertinya, anak Sistem Informasi.

"Oi, Dek" Bram menyapanya dari jauh karna ia harus ke panitia lebih dulu untuk melaporkan kehadirannya. Deka membalas sapaannya dengan lambaian tangan.

Setelah mengisi kehadiran, Bram dan Yogi menghampiri Deka, tak lupa menyapa anggota yang lain. Mereka dengan Deka memang belum mengenal lama tapi memang dasar anak lelaki, tak butuh waktu lama untuk saling akrab.

"Sendirian lo?" Tanya Bram pada Deka setelah mengajaknya bertosan.

"Sama temen gue sih, belom dateng" Jawab Deka, lelaki itu terus mengecek ponselnya.

"Mapala juga?" Tanya Yogi.

"Ngga, dia pengen ikut aja" Kata Deka "Udah mau jam enam, ngga enak nih sama senior, kemana ya tu anak" Ucapnya sedikit gelisah.

Bram melihat Deka yang terlihat gelisah "Ditelpon coba Dek"

"Udah, ngga diangkat"

Sebuah van besar sudah dinyalakan, sepertinya semua peserta sudah hadir kecuali teman Deka yang belum datang juga. Senior mulai memberi intruksi dan arahan kepada para peserta hari ini.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di pinggir jalan tempat mereka berkumpul, seorang perempuan dengan rambut di kuncir kuda keluar dari mobil itu lalu berlari kecil kearah Deka.

Kening Bram mengernyit, wajahnya tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya melihat perempuan itu.

"Dekaa, sorryyy tadi gue bangun telat" Ucap perempuan itu nyengir sambil membetulkan letak tas di pundaknya.

Deka melihat perempuan itu kesal "Males gue kalo ngajak lo, suka telatan gini"

"Yailah, santai kali tuh buktinya belum berangkat kan" Ucap perempuan itu, Deka tak menjawab.

Bram diam saja memperhatikan perempuan itu yang belum sadar dengan keberadaan Bram di sana.

"Mending kita ngedeket situ, biar kedengeran suaranya" Yogi memberi saran sambil menunjuk senior yang sedang memberi arahan.

COWOK TEKNIK - '97Où les histoires vivent. Découvrez maintenant