each story

8.8K 950 436
                                    








Warning!
typos & weird paragraphs!
drama
5,6k words








•••

Waktu menunjukan pukul lima sore, Minggu sedang menuju parkiran motor kampus karna ia baru saja pulang dari kegiatan kursusnya.

Ia memang mengisi waktu liburnya dengan mengikuti kursus dan workshop yang kampus adakan khusus untuk mahasiswa penerima beasiswa. Sebenarnya kegiatan ini adalah kegiatan optional, mahasiswa boleh memilih untuk tidak ikut.

Tapi Minggu memilih ikut karna selain gratis, ia juga tidak memiliki rencana apapun selama liburan panjang semester ini. Kapan lagi bisa ikut kursus gratis, harga normalnya saja bisa mencapai satu jutaan.

Sepulang ini, Minggu berniat mampir dulu ke apartemen untuk mengambil speaker titipannya pada Bram. Beberapa hari lalu Bram pergi ke pasar baru untuk membeli lensa kamera, Minggu meminta lelaki itu mencarikannya speaker bluetooth karna akhir-akhir ini ia sedang mencari benda itu.

Bram bilang ia sudah menemukan dan membelikan speaker titipan Minggu. Tadi Bram juga mengabarkan kalau hari ini ia dan Jeremy akan ada di apartemen sampai malam, maka dari itu Minggu memilih mampir dulu ke sana.

Minggu mengeluarkan motornya, berangkat menuju apartemen yang memang tidak terlalu jauh dari kampus, hanya sekitar empat kilometer.

.

Sampai di depan pintu apartemen, Minggu menekan password dengan terburu-buru, ia langsung menuju kulkas untuk mengambil botol yang berisi air mineral lalu meneguknya dengan cepat.

Bram dan Jeremy yang daritadi menonton televisi menoleh kearah Minggu dengan heran.

"Aus pak?" Tanya Bram pada Minggu.

Minggu tidak menjawab Bram, ia melepas ransel dan jaket yang ia pakai, melemparnya ke atas sofa di samping kedua temannya itu.

"Udah makan belom lu? Tuh nasi padang" Bram menunjuk kearah bungkusan di atas meja.

Minggu menoleh, melihat bungkusan itu "Asli?"

Bram mengangguk "Udah daritadi sih tau udah basi apa belom"

Minggu langsung membuka bingkisan dengan tulisan sederhana itu di meja, matanya berbinar saat melihat isi dari bingkisan itu, buru-buru ia mencuci tangannya "Anjir Bram ngerti banget dah emang lu"

Tanpa pikir panjang ia langsung melahap nasi padangnya.

"Eh, IP lo udah turun Ming?" Tanya Jeremy

Minggu menoleh kearah Jeremy lalu mengangguk, tidak bisa menjawab karna mulutnya sedang penuh.

"Berapa?" Tanya Jeremy lagi.

"Tiga tujuh" Jawab Minggu setelah menelan makanannya.

Bram dan Jeremy saling tatap tidak percaya.

"ANJING" Heboh Bram.

"Gila lo Ming" Ucap Jeremy.

Minggu menatap keduanya heran "Lah kenapa?"

"Tai, gue aja tiga ngga nyampe anjir" Ucap Bram dengan wajah kesal.

"Sama, gue dikit lagi nyampe tiga, nanggung banget" Keluh Jeremy.

"Ye orang lo berdua cabut mulu" Ucap Minggu lalu melanjutkan makannya.

"Eh, Jepri berapa?" Tanya Minggu, dengan mulut masih mengunyah.

COWOK TEKNIK - '97Where stories live. Discover now