marahan

8.9K 980 371
                                    









kata kasar/curse words!
typos!








•••

"Langsung pulang ya" Ajak Jeremy pada Elina. Mereka berjalan beriringan menuju parkiran, hendak pulang dari pasar buku kenari setelah mencari buku untuk tugas Elina.

Elina menoleh kearah Jeremy yang berjalan di sampingnya, ia memasang wajah masam saat mendengar ucapan lelaki itu. "Gamau kemana dulu gitu?"

"Aku udah janjian sama yang lain, mau bowling" Jawab Jeremy, mengecek jam di tangannya.

Elina hanya mengerucutkan bibirnya, tidak rela.

Mereka memasuki mobil, Jeremy melirik Elina yang cemberut tidak mau menatapnya.

Tangan iseng Jeremy meraih pipi chubby Elina lalu jarinya menekan kedua pipi itu, membuat pipi Elina semakin mengembang dan bibirnya mencuat ke depan. Elina terlihat semakin imut.

"Jangan cemberut ah" Jeremy mendekatkan wajahnya, lalu mengecup bibir Elina, lalu bibirnya berpindah mengecup pipi gembul perempuan itu.

Elina melepaskan tangan Jeremy dari wajahnya.

"Aku bete sendiri di rumah" Ucap Elina "Aku ikut yaa? Janji deh ngga ganggu kalian"

Jeremy mendelik kearah Elina "Yakin? Nanti ngambek karna dicuekin"

"Engga, aku duduk nontonin kalian main"

"Janji ngga ribut minta pulang? Ngga enak sama yang lain" Tanya Jeremy memastikan.

Elina mengangguk pasti "Iya, aku janji"

Jeremy berpikir sebentar, kemudian mengangguk "Yaudah"

Elina tersenyum senang.

•••

Saat sampai ternyata Jeffrey, Minggu dan Bram sudah berkumpul, sedang bermain satu lawan satu. Ketika menyadari Jeremy datang bersama Elina mereka langsung menyapa perempuan itu.

"Eh Elina, tumben ngikut" Sapa Bram.

"Iya nih, gabut" Jawab Elina, tersenyum kepada ketiga teman Jeremy itu.

"Lama banget lo" Ucap Minggu pada Jeremy.

Jeremy nyengir "Namanya juga Jakarta" Ia meletakan kunci mobil, bungkus rokok serta ponselnya di atas meja.

Mereka memilih private bowling yang memiliki ruang khusus hanya untuk mereka. Karena mereka termasuk yang sering ribut dan berisik, takut mengganggu pengunjung lain.

"Dua lawan dua, ayo" Ujar Jeffrey, membuat semuanya menoleh dan berkumpul untuk membentuk tim.

Keempat sahabat ini memang sangat sering menghabiskan waktu bersama di luar kampus dengan berbagai kegiatan, seperti memancing, futsal, menonton konser. Intinya mereka senang menghabiskan waktu berempat.

Kali ini pilihan mereka adalah bowling.

Seperti biasa, mereka membentuk tim dengan cara hompimpa.

Jeremy dan Jeffrey berada dalam satu tim, sedangkan Minggu bersama Bram.

Mereka memulai permainan dengan peraturan yang paling banyak menjatuhkan pin, itu yang menang. Tim yang kalah harus membayar sewa tempat ini.

COWOK TEKNIK - '97Where stories live. Discover now